Apakah PC Gaming Bisa Digunakan untuk Menambang Bitcoin (BTC)? Ini Faktanya di 2025

Di-update
May 9, 2025
Gambar Apakah PC Gaming Bisa Digunakan untuk Menambang Bitcoin (BTC)? Ini Faktanya di 2025

Jakarta, Pintu News – Dengan harga Bitcoin berada di kisaran Rp1,56 miliar (setara $95.000) dan biaya transaksi meningkat pasca-halving 2024, aktivitas mining kembali menarik perhatian pelaku pasar crypto. Namun di tengah perkembangan teknologi mining, muncul pertanyaan penting: apakah PC gaming modern masih bisa digunakan untuk menambang Bitcoin? Jawaban singkatnya: bisa, tetapi tidak efisien. Berikut ulasan lengkapnya.

Memahami Proses Mining Bitcoin dan Tantangannya

Mining adalah proses verifikasi transaksi yang sekaligus menghasilkan Bitcoin baru. Sistem ini menggunakan mekanisme konsensus proof of work (PoW), di mana penambang berlomba menemukan hash yang valid sesuai dengan tingkat kesulitan jaringan saat ini. Penambang pertama yang menemukan hash tersebut akan menerima hadiah sebesar 3,125 BTC ditambah biaya transaksi.

Namun, tingkat kesulitan mining di tahun 2025 sangat tinggi. Dibutuhkan rata-rata 10³¹ upaya hash untuk menghasilkan satu blok yang valid. Proses ini memerlukan energi besar — bahkan cukup untuk memasok listrik satu rumah tangga AS selama lebih dari 10 tahun. Karena itulah, hardware yang digunakan menjadi penentu efisiensi dan profitabilitas.

Baca Juga: Apakah Solana Akan Mencapai $420 di 2025? Simak Prediksinya!

Evolusi Perangkat Mining: Dari CPU hingga ASIC

rig mining canaan
Sumber: Finbold

Di awal kemunculannya pada 2009, mining Bitcoin bisa dilakukan dengan CPU biasa. Seiring meningkatnya jumlah penambang, penggunaan GPU menjadi umum karena kemampuannya lebih tinggi. Namun, saat ASIC (application-specific integrated circuit) mulai diperkenalkan, standar efisiensi berubah drastis.

ASIC dirancang khusus untuk menambang Bitcoin dan jauh lebih cepat serta hemat energi dibandingkan GPU. Sejak 2015, ASIC mendominasi ekosistem mining dan hingga kini tetap menjadi pilihan utama. Meskipun PC gaming modern menggunakan GPU seperti RTX 4090 yang sangat kuat untuk gaming, performanya dalam menambang Bitcoin masih jauh tertinggal dari ASIC.

Performa GPU vs. ASIC: Tidak Imbang

Misalnya, Nvidia GeForce RTX 4090 dapat menghasilkan ratusan megahash per detik. Namun, ASIC seperti Antminer S21 Pro mampu menghasilkan hingga 200 terahash per detik. Perbedaan ini setara dengan selisih sejuta kali lipat. Selain itu, konsumsi daya GPU yang mencapai 450 watt menjadi tidak sebanding dengan hasil yang diperoleh.

Sebaliknya, ASIC memang lebih boros energi (sekitar 3.500 watt) tetapi jauh lebih efisien dalam rasio daya terhadap hasil (sekitar 17,5 joule per terahash). Artinya, meskipun Anda menjalankan mining nonstop dengan PC gaming, biaya listrik akan jauh melampaui pendapatan yang dihasilkan.

Faktor Ekonomi: Investasi Tak Sebanding dengan Imbal Hasil

Dengan memperhitungkan biaya listrik, perawatan, dan kemungkinan kerusakan hardware, mining Bitcoin dengan PC gaming cenderung tidak menguntungkan. Peluang mendapatkan blok secara solo nyaris nol. Bergabung dalam mining pool memang memungkinkan, tapi kontribusi kecil dari GPU menyebabkan pendapatan yang diterima juga sangat rendah.

GPU juga tidak dirancang untuk bekerja 24 jam nonstop dalam jangka panjang. Mining secara terus-menerus bisa mempercepat penurunan performa, merusak komponen, dan membatalkan garansi perangkat.

Alternatif Crypto yang Masih Bisa Ditambang dengan PC Gaming

Meski Bitcoin tidak ideal untuk ditambang dengan GPU, beberapa cryptocurrency lain masih ramah untuk PC gaming:

  • Ethereum Classic (ETC): Masih menggunakan algoritma Ethash. Setiap blok memberikan hadiah 3,2 ETC dan ditambang setiap 13 detik.
  • Ravencoin : Menggunakan algoritma KAWPOW yang dirancang agar anti-ASIC. Memberikan 2.500 RVN per blok dan ditambang setiap satu menit.
  • Monero (XMR): Berbasis algoritma RandomX yang ramah CPU dan GPU. Meski hasilnya kecil, cocok untuk pendapatan pasif di rumah.

Untuk menentukan crypto yang cocok dengan perangkat Anda, situs seperti WhatToMine bisa digunakan untuk simulasi potensi keuntungan berdasarkan spesifikasi GPU yang dimiliki.

Kesimpulan

Secara teknis, PC gaming bisa digunakan untuk menambang Bitcoin, namun secara ekonomi dan efisiensi, itu bukanlah pilihan yang bijak di tahun 2025. Dengan dominasi ASIC dan meningkatnya tingkat kesulitan jaringan, GPU gaming lebih cocok untuk mining altcoin seperti Ravencoin atau Ethereum Classic. Pemahaman tentang karakteristik algoritma, efisiensi perangkat, dan biaya operasional menjadi kunci dalam menentukan apakah mining crypto masih relevan bagi pengguna rumahan.

Baca Juga: Ethereum Bertahan di Atas $1.770: Apakah Bisa Mencapai $2.030 Selanjutnya?

Itu dia informasi terkini seputar kripto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia kripto dan teknologi blockchain. Nikmati pengalaman trading kripto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga.

Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portofolio tracker hanya di Pintu Pro. Telah hadir juga fitur Pintu Pro Futures, dimana Anda dapat membeli bitcoin leverage, trading btc futures, eth futures hingga sol futures secara mudah dari desktop Anda!

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->