Ghana Bersiap Mengejar Nigeria dan Kenya dalam Adopsi Crypto
Pasar di negara berkembang saat ini memimpin dalam adopsi crypto. Hal ini membuat, Ghana, negara yang terletak di Afrika Barat, akan segera menyusul negara-negara Afrika lainnya terkait penggunaan cryptocurrency.
Ghana, Nigeria, dan Kenya menjadi sorotan berita terkait crypto beberapa waktu belakangan ini karena potensi masa depan ekonominya. Bagaimana beberapa negara ini mulai mengadopsi aset crypto di negaranya?
Nigeria Mengawali Adopsi Crypto Terlebih Dahulu
Menyusul penerapan peraturan perdagangan aset digital yang dikeluarkan oleh Komisi Sekuritas dan Bursa Nigeria pada Mei 2022 lalu, kini pemerintah setempat mengumumkan rencananya untuk membuat platform berbasis blockchain.
Pengembangan platform ini bertujuan menarik lebih banyak investor ke pasar nasional negara itu. Temi Popoola, kepala eksekutif platform blockchain Nigeria, menyadari pentingnya membuka kemungkinan baru di pasar blockchain bagi para profesional muda di negara ini.
Hal ini dilakukan agar warga Nigeria dapat secara maksimal mengeksplorasi aset crypto di era baru transaksi berbasis elektronik ini. Regulasi crypto di Nigeria juga diharapkan mampu menarik lebih banyak masyarakat setempat dengan mudah dan aman mengakses kelas aset baru ini.
Adopsi aset crypto di Nigeria menunjukkan perkembangan yang pesat. Statista Global Consumer Survey menunjukkan bahwa 32% warga Nigeria familiar dengan penggunaan aset crypto pada tahun 2020 yang lalu.
Baca Juga: Rusia Menyetujui Penggunaan Crypto untuk Pembayaran Lintas Batas
Ghana Memiliki Potensi Kuat Adopsi Crypto
Sebuah laporan yang dirilis oleh platform analitik blockchain Chainalysis menemukan bahwa Ghana memiliki potensi tinggi untuk mencapai tingkat adopsi crypto tercepat. Potensi Ghana bahkan dapat menyaingi Kenya dan Nigeria yang menempati peringkat 11 dan 19 dalam Indeks Adopsi Kripto Global berdasarkan survei perusahaan analitik.
Menurut Ray Youssef, CEO platform peer-to-peer (P2P) Paxful, kebutuhan penduduk lokal bersama dengan tren pertumbuhan saat ini di Ghana menunjukkan potensinya untuk menjadi pemimpin dalam adopsi crypto di Afrika. Youssef mengatakan bahwa total volume perdagangan dari Ghana di bursa P2P mereka telah tumbuh sebesar 400% dalam dua tahun terakhir.
Para eksekutif platform tersebut juga percaya bahwa banyak orang Nigeria menganggap Ghana sebagai rumah kedua mereka. Hal ini membuat banyak orang Nigeria menghabiskan sebagian waktunya selama musim panas di Ghana untuk mengedukasi warga Ghana mengenai Bitcoin (BTC) dan juga crypto.
Tingkat Adopsi Crypto di Afrika Semakin Kuat
Chainalysis juga mencatat bahwa keyakinan yang disampaikan oleh Youssef selaras dengan data survei mereka di Ghana. Perusahaan analitik ini menambahkan bahwa selain Ghana, negara-negara Afrika sub-Sahara lainnya diperkirakan memiliki tingkat penggunaan crypto yang lebih tinggi.
Tingginya tingkat adopsi crypto di berbagai negara Afrika ini salah satunya didorong oleh berbagai masalah yang dihadapi oleh warganya. Crypto salah satunya dapat memudahkan warga Afrika dalam mengakses layanan keuangan secara mudah.
Hal ini membuat banyak negara di Afrika percaya bahwa cryptocurrency dapet memperbaiki berbagai masalah sosial dan ekonomi di negaranya. Dilansir dari Cointelegraph, Oppong yang merupakan seorang eksekutif di Bank of Ghana menyatakan bahwa negara tersebut sedang menguji dan mempersiapkan central bank digital currency (CBDC).
Menurut Oppong, mereka sedang mengejar CBDC untuk mendorong inklusi keuangan di negara tersebut. Pemerintah Ghana percaya bahwa ada banyak potensi untuk penggunaan crypto di negara tersebut atas pertimbangan berbagai manfaatnya.
Referensi:
Ezra Reguerra. Ghana set to catch up to Nigeria and Kenya in terms of crypto adoption: Chainalysis. Diakses tanggal: 03-10-22
KamPay. Ghana, Nigeria and Kenya: Insight in to the future economies of Africa. Diakses tanggal: 03-10-22
VOI. Cryptocurrencies Rising in Africa, Ghana Soon Follows Kenya and Nigeria for Crypto Adoption. Diakses tanggal: 03-10-22
