Sebuah platform penawaran tender berbasis blockchain yang dirancang oleh mahasiswi asal Arab Saudi telah dinobatkan sebagai pemenang terbaik ketiga dalam kompetisi coding wanita di Arab Saudi.
Kompetisi ini diselenggarakan di Universitas Putri Nourah binti Abdulrahman pada Oktober 2022 untuk mendukung dan memberdayakan perempuan di sektor teknologi Arab Saudi. Seperti apa upaya pemerintah setempat dalam memberikan edukasi blockchain di Arab Saudi? Simak informasinya seperti berikut ini.
Platform penawaran berbasis blockchain yang dibuat oleh mahasiswi di lembaga pembelajaran Arab Saudi Universitas Imam Abdulrahman bin Faisal baru-baru ini diakui sebagai salah satu dari tiga proyek terbaik dalam kompetisi pengkodean tahun 2022 di Arab Saudi.
Dikenal sebagai Bidchain, platform penawaran ini berhasil mendapatkan posisi ketiga dalam kompetisi coding blockchain nasional di Arab Saudi. Menurut sebuah laporan dari Laraontheblock, kompetisi coding bertajuk “She Codes 2022,” ini berlangsung di bawah naungan Kementerian Pendidikan Arab Saudi bersama dengan Universitas Putri Nourah Bint Abdulrahman.
Selain bekerja sama dengan pemerintah dalam kompetisi coding, Enas binti Suleiman Al-Issa, selaku rektor universitas mengungkapkan pada upacara penghargaan bahwa lembaganya juga menyelenggarakan kemitraan lokal dan internasional serta mengadakan pameran dan forum khusus untuk perempuan.
Apa itu blockchain sebenarnya? Berikut penjelasan lengkap dan sederhananya.
Sementara itu, dalam salah satu video yang dibagikan oleh Universitas Nourah Bint Abdulrahman, salah satu mahasiswa di balik proyek blockchain tersebut mengaku senang mendapatkan pengakuan tersebut.
Ia menambahkan bahwa platform penawaran tender berbasis blockchain tersebut dibuat untuk memecahkan masalah dalam proses tender dan masih dalam tahap permulaan.
Sementara platform Bidchain yang berbasis teknologi blockchain adalah proyek pemenang perunggu kompetisi tahun ini, dua proyek yang menggunakan kecerdasan buatan AI" class="news-token" style="display:inline-block" href="/market/ai">(AI) berada di urutan pertama dan kedua.
Posisi pertama dimenangkan oleh aplikasi edutainment yang mengajarkan anak-anak mengenai prinsip menabung dan investasi bernama Sonbul. Sedangkan aplikasi yang dirancang untuk deteksi dini kanker payudara metastatik di kelenjar getah bening dengan menggunakan teknologi AI berada di urutan kedua.
Sebelumnya, NFT dan crypto juga pernah digunakan untuk galang donasi kanker payudara, simak ulasan lengkapnya berikut ini.
Dilansir dari laman Al-Monitor, perusahaan publik dan swasta di Arab Saudi sejak lama telah menaruh minat pada potensi blockchain. Teknologi blockchain dan crypto dinilai dapat mendukung database publik yang mencatat transaksi antara entitas yang berbeda.
Meskipun ada hubungan yang kuat antara blockchain dan cryptocurrency, teknologi blockchain juga dapat digunakan dalam konteks non-crypto. Penggunaan teknologi blockchain ini telah meningkat secara signifikan di kerajaan Arab Saudi.
Baca Juga: Uni Emirates Arab Luncurkan Kementerian Ekonomi di Metaverse
Misalnya, teknologi blockchain telah membantu perusahaan halal di Arab Saudi dalam melacak sumber bahan baku dan memastikan standar yang relevan terpenuhi. Perusahaan besar seperti Aramco juga telah berinvestasi dalam mengembangkan teknologi blockchain.
Aramco telah mengadopsi blockchain sebagai cara untuk mengintegrasikan ribuan sensor di ladang minyak dan kilang Arab Saudi untuk memeriksa kinerja bisnisnya.
Mirza Mahmood ul Hasan, direktur pelaksana Fiduciam Global mengatakan bahwa peningkatan jumlah kasus penggunaan blockchain di Arab Saudi akan mendorong minat yang lebih luas pada crypto.
Referensi: