
Jakarta, Pintu News – Analis yakin bahwa Bitcoin sedang mengalami lonjakan harga (bullish breakout). Mereka memperkirakan harga bisa naik hingga mencapai $130.000, asalkan mampu mempertahankan level support kunci.
Selain itu, aliran modal yang masih rendah menunjukkan bahwa reli ini masih memiliki potensi untuk terus menguat sebelum memasuki fase di mana sentimen investor menjadi terlalu optimistis. Fase ini dikenal sebagai zona euforia.
Lalu, bagimana pergerakan harga Bitcoin saat ini?

Pada 28 Juli 2025, harga Bitcoin tercatat berada di level $119,325 atau setara dengan Rp1.945.597.156, mengalami kenaikan tipis 0,83% dalam 24 jam terakhir. Sepanjang periode ini, BTC menyentuh level terendahnya di Rp1.922.950.218 dan harga tertingginya di Rp1.953.765.473.
Dilansir dari CoinMarketCap, kini kapitalisasi pasar Bitcoin berada di sekitar $2.37 triliun, dengan volume perdagangan dalam 24 jam terakhir yang naik 17% menjadi $56.36 miliar.
Baca juga: Harga Ethereum Melonjak ke Rp63 Juta Hari Ini (28/7/25): Bisakah ETH Naik hingga Rp81 Juta?
Bitcoin berpotensi mencapai harga $130.000 jika mampu bertahan di atas level support $110.000, menurut analisis dari trader populer @Ali_charts di platform X. Prediksi ini didasarkan pada model MVRV pricing bands dari Glassnode.
Dalam model tersebut, harga Bitcoin saat ini berada mendekati level deviasi atas +1.5 sigma. Jika BTC mampu mempertahankan dukungan jangka panjang di atas $110.756, maka kemungkinan besar harga akan naik menuju wilayah +2.0 sigma, yang berada di kisaran $130.000. Struktur teknikal yang menguat di kisaran ini menunjukkan potensi kenaikan lanjutan harga BTC.
Analis kripto lainnya, Michaël van de Poppe, juga meyakini bahwa Bitcoin berada dalam posisi untuk melakukan breakout besar. Dalam pernyataannya di X, ia menyebut bahwa jika BTC tetap bertahan di atas $116.800, pasar berpotensi mencetak rekor harga tertinggi yang baru.
Grafik yang ia bagikan menunjukkan bahwa area $110.000–$112.000 merupakan zona ideal untuk akumulasi, dengan $119.500 menjadi level resistensi penting yang perlu ditembus guna melanjutkan reli.
Selain itu, analis senior Peter Brandt juga menyampaikan pandangan optimistis tentang prospek jangka panjang Bitcoin. Trader kawakan ini menegaskan bahwa Bitcoin adalah satu-satunya kripto sejati, sementara koin lainnya hanyalah “peniru.”
Baca juga: Bukan Solana atau Pepe, Analis Bongkar 3 ‘Kuda Hitam’ Altcoin yang Siap Meledak Bulan Ini!
Meskipun saat ini Bitcoin diperdagangkan di atas $118.000, aliran modal yang masuk masih jauh di bawah puncak sebelumnya.
Berdasarkan data dari Glassnode yang dibagikan oleh Ali di platform X, total arus masuk bersih kripto selama 30 hari terakhir tercatat sebesar $82 miliar.
Sebagai perbandingan, pada Desember lalu ketika harga BTC berada di kisaran $96.000, aliran masuk pasar mencapai $135 miliar. Perbedaan ini menunjukkan bahwa pasar belum memasuki fase euphoria zone (zona euforia).
Artinya, masih ada ruang bagi Bitcoin untuk terus menguat tanpa berada pada level yang terlalu panas atau jenuh beli.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: