
Jakarta, Pintu News – Berdasarkan data CoinMarketCap (22 Agustus 2025), harga Popcat turun 3,30% dalam 24 jam terakhir ke level US$0,2729 (Rp4.456,91). Kapitalisasi pasar tercatat US$267,5 juta (Rp4,37 triliun), dengan volume perdagangan 24 jam sebesar US$27,39 juta (Rp447,6 miliar). Penurunan ini membuat kinerja POPCAT lebih buruk dibandingkan pasar crypto secara umum yang hanya turun 1,32% dalam periode yang sama.

Menurut analisis CMC AI, salah satu penyebab utama pelemahan adalah technical breakdown, di mana harga POPCAT menembus level moving average penting yang biasanya menjadi penopang tren. Hal ini mengindikasikan momentum bearish, di mana pelaku pasar lebih banyak melakukan aksi jual ketimbang menahan token.
Baca Juga: 3 Prediksi di Dunia Kripto Tahun 2026 Berdasarkan Data Histori

Selain faktor teknikal, CMC AI menyoroti adanya fenomena meme coin fatigue atau kejenuhan pasar terhadap token berbasis hype. Volume agregat perdagangan meme coin Solana dilaporkan turun 74% sejak Juli 2025. Derivatif POPCAT memang masih mencatat open interest senilai US$136 juta (Rp2,22 triliun), namun tingkat pendanaan (funding rate) anjlok ke 0,0057% dari 19,28% pada Juni.
Ini menandakan menurunnya leverage bullish di pasar.\n\nPenurunan POPCAT sebesar 40,81% dalam 30 hari terakhir sejalan dengan tren negatif meme coin lain seperti BONK (-38%) dan WIF (-44%). Hal ini memperlihatkan ketergantungan besar pada tren media sosial dan minat ritel, yang kini mulai bergeser ke token baru seperti SPX dan HYPE.

Faktor lain yang menekan POPCAT adalah meningkatnya dominasi Bitcoin yang kini mencapai 58,78%. Menurut laporan CMC AI, hal ini membuat investor lebih memilih Bitcoin sebagai aset yang dianggap lebih aman, sehingga modal keluar dari altcoin termasuk meme coin. Indeks “Altcoin Season” berada di level 42/100, jauh di bawah ambang batas 75 yang menandakan musim altcoin. Kondisi ini semakin menambah tekanan jual bagi POPCAT.
Menurut analisis pasar, pemulihan POPCAT sangat bergantung pada sentimen media sosial seperti percakapan di X (Twitter) dan komunitas meme crypto. Jika volume sosial meningkat kembali, POPCAT berpotensi mengalami rebound jangka pendek. Namun, selama dominasi Bitcoin tetap tinggi dan minat pada meme coin melemah, risiko tekanan lanjutan masih terbuka.
Harga Popcat (POPCAT) turun karena kombinasi faktor teknikal, melemahnya hype meme coin, dan dominasi Bitcoin yang meningkat. Bagi investor, penting untuk memahami bahwa volatilitas token berbasis komunitas seperti POPCAT sangat bergantung pada tren sosial dan kondisi makro pasar crypto.
Baca Juga: Prediksi Gebrakan Dogecoin: Analis Ali Martinez Prediksi Lonjakan Harga DOGE Hingga 40%
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.