
Jakarta, Pintu News – Ketidakpastian ekonomi global mendorong banyak investor mencari alternatif penyimpanan nilai yang lebih stabil. Robert Kiyosaki, penulis buku terkenal Rich Dad Poor Dad, kembali memberikan peringatan serius tentang potensi runtuhnya sistem keuangan, terutama di Eropa. Ia menyarankan investor untuk fokus pada tiga aset utama: emas, perak, dan Bitcoin . Berikut ini alasan di balik saran tersebut.
Dalam pernyataan terbarunya di platform X (sebelumnya Twitter), Kiyosaki menyebut bahwa Eropa menghadapi potensi keruntuhan finansial. Ia mencatat bahwa obligasi pemerintah di beberapa negara seperti Inggris, Prancis, dan Jerman mengalami penurunan tajam.
Menurut data yang dikutip dalam laporan CoinGape (2 September 2025), obligasi Eropa telah turun hingga 24%, sementara obligasi Inggris bahkan turun hingga 32%. Di Amerika Serikat sendiri, obligasi Treasury telah merosot sebesar 13% sejak 2020. Situasi ini menurut Kiyosaki menunjukkan bahwa tidak ada lagi aset konvensional yang benar-benar aman.
Baca Juga: Lonjakan Altcoin 2025: Peluang Investasi yang Menarik Diperhatikan Jelang Akhir Tahun!

Kiyosaki juga menyoroti langkah Jepang dan China yang mulai menjual surat utang Amerika Serikat demi membeli logam mulia seperti emas dan perak. Menurutnya, ini menunjukkan pergeseran global dari aset kertas menuju aset fisik yang lebih tahan terhadap inflasi dan gejolak geopolitik.
Data menunjukkan bahwa harga emas berjangka kini menyentuh rekor tertinggi, yakni $3.500 atau setara Rp57.564.500 per troy ounce (dengan asumsi kurs 1 USD = Rp16.447). Sementara itu, harga perak juga mencatat level tertinggi dalam 14 tahun terakhir. Ini mengindikasikan bahwa investor global sedang melakukan diversifikasi dari instrumen tradisional ke aset lindung nilai.

Meskipun Bitcoin (BTC) mengalami tekanan jual dan turun lebih dari 15% dari rekor tertingginya, Kiyosaki tetap mempertahankan pandangannya bahwa cryptocurrency ini adalah aset masa depan. “Simpan dirimu… simpan emas, perak, dan Bitcoin,” tulisnya.
Meskipun beberapa pihak seperti Peter Schiff mengkritik performa BTC dibandingkan emas, platform analitik seperti Santiment mencatat bahwa sentimen pasar masih terlalu optimis, sehingga harga belum mengalami pemulihan. Bahkan JPMorgan sempat menyatakan bahwa Bitcoin saat ini sedang undervalued dibandingkan emas, yang bisa menjadi peluang jangka panjang.

Kiyosaki juga mengkritik pendekatan investasi konservatif yang banyak dianjurkan oleh perencana keuangan, yaitu portofolio 60% saham dan 40% obligasi. Menurutnya, dengan kondisi pasar obligasi yang melemah dan risiko resesi global, pendekatan ini sudah tidak relevan lagi.
Ia menekankan perlunya investor untuk mempertimbangkan aset alternatif seperti crypto dan logam mulia sebagai bagian dari strategi keuangan jangka panjang. Aset-aset ini dinilai lebih tahan terhadap tekanan makroekonomi dan volatilitas pasar keuangan.
Melalui peringatan terbarunya, Robert Kiyosaki menegaskan bahwa kondisi keuangan global semakin rentan terhadap krisis. Turunnya nilai obligasi, ketidakpastian geopolitik, dan ketidakpastian suku bunga membuat banyak investor beralih ke aset pelindung nilai. Emas, perak, dan Bitcoin (BTC) menjadi pilihan utama yang menurut Kiyosaki layak disimpan untuk mengamankan masa depan keuangan.
Baca Juga: Prediksi Meningkatnya Harga Bitcoin: Analis Dave The Wave Ungkap Potensi Lonjakan di September!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.