
Jakarta, Pintu News – Kepemilikan Ethereum semakin terkonsentrasi di tangan institusi dan smart contract pada tahun 2025. Berdasarkan laporan Cointelegraph, sekitar 70% dari total suplai ETH dikuasai oleh 10 alamat dompet terbesar, yang mayoritas merupakan smart contract staking dan dompet institusi. Siapa saja pemilik terbesar ETH dan berapa jumlahnya? Inilah daftar lengkapnya berdasarkan data on-chain hingga Agustus 2025.

Menurut data dari Cointelegraph, Beacon Deposit Contract adalah pemegang Ethereum terbesar, dengan sekitar 65,88 juta ETH, atau setara Rp4,32 kuadriliun (1 ETH = $4.375 = Rp71.951.125). Ini setara dengan 54,58% dari total suplai ETH, yakni sekitar 120,71 juta koin.
Smart contract ini digunakan validator untuk menyetor minimal 32 ETH sebagai syarat berpartisipasi dalam jaringan Proof-of-Stake Ethereum. Meskipun penarikan ETH sudah memungkinkan sejak 2023, prosesnya tetap tertunda karena periode unbonding dan sistem sweeping protokol.
Baca Juga: Lonjakan Altcoin 2025: Peluang Investasi yang Menarik Diperhatikan Jelang Akhir Tahun!

Bursa crypto ternama juga mendominasi daftar dompet ETH terbesar. Coinbase memiliki sekitar 4,93 juta ETH (sekitar Rp354,8 triliun), disusul Binance dengan 4,23 juta ETH (Rp304,4 triliun), dan Bitfinex dengan 3,28 juta ETH (Rp236 triliun), menurut data Agustus 2025.
Selain itu, dompet lain milik Base Network, Robinhood, dan Upbit masing-masing memegang lebih dari 1 juta ETH. Sebagian besar aset ini digunakan untuk likuiditas, derivatif staking seperti cbETH, dan operasional lintas jaringan blockchain.

Masuknya pemain institusional ke dunia crypto mendorong akumulasi ETH besar-besaran lewat ETF. Produk seperti BlackRock iShares Ethereum Trust (ETHA) telah mengumpulkan lebih dari 3 juta ETH (sekitar Rp215 triliun) per Agustus 2025, dengan inflow senilai $9,74 miliar.
Selain itu, Grayscale ETHE, Fidelity Ethereum Fund (FETH), dan Bitwise juga ikut membangun eksposur mereka terhadap Ethereum. Total akumulasi institusi ini mencapai lebih dari 5 juta ETH, menjadikan ETH sebagai aset treasury yang makin dianggap serius.

Beberapa perusahaan publik juga mulai menyimpan Ethereum (ETH) sebagai bagian dari strategi treasury mereka, mirip dengan pendekatan MicroStrategy terhadap Bitcoin . Contohnya, Bitmine Immersion Technologies (BMNR) memiliki lebih dari 776.000 ETH (sekitar Rp55,8 triliun), dibiayai oleh pendanaan PIPE sebesar $250 juta.
Perusahaan lain seperti SharpLink Gaming (SBET), Bit Digital (BTBT), dan BTCS masing-masing memegang ratusan ribu ETH, yang sebagian besar di-staking untuk mendapatkan pengembalian sekitar 3%-5% per tahun. Mereka menyebut kemampuan pemrograman ETH dan ekosistem stablecoin sebagai alasan utama akumulasi.

Pendiri Ethereum, Vitalik Buterin, diyakini masih memegang antara 250.000 hingga 280.000 ETH, setara dengan lebih dari Rp20 triliun. Aset ini tersebar di beberapa dompet non-kustodial, termasuk alamat VB3 yang terkenal.
Selain itu, Rain Lõhmus, co-founder LHV Bank, memiliki 250.000 ETH yang hilang aksesnya sejak ICO 2014—nilai koinnya kini hampir Rp18 triliun. Para pendiri seperti Joseph Lubin dan Anthony Di Iorio juga tercatat sebagai pemilik puluhan hingga ratusan ribu ETH.

Tidak hanya manusia atau institusi, kontrak pintar Wrapped Ethereum (WETH) juga masuk jajaran dompet ETH terbesar dengan lebih dari 2,26 juta ETH. Jumlah tersebut mewakili sekitar 1,87% dari total suplai ETH, menurut laporan Cointelegraph.
WETH digunakan sebagai versi ERC-20 dari ETH untuk berbagai kebutuhan DeFi seperti pinjaman, yield farming, dan pertukaran token otomatis di platform seperti Uniswap dan Aave.
Berdasarkan data Etherscan awal tahun 2025, hanya sekitar 1,3 juta alamat yang memiliki minimal 1 ETH dari lebih dari 130 juta alamat unik yang tercatat. Itu artinya, hanya sekitar 1% dari total pengguna Ethereum yang punya satu koin penuh.
Dengan harga ETH saat ini di Rp71 juta, memiliki 1 ETH bukan hanya soal investasi, tapi juga soal eksklusivitas. Di dunia crypto yang makin kompetitif, menjadi bagian dari “1% klub” adalah pencapaian tersendiri.
Baca Juga: Prediksi Meningkatnya Harga Bitcoin: Analis Dave The Wave Ungkap Potensi Lonjakan di September!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.