Survei: 43% Orang Pilih Liburan Virtual di Metaverse, Relate Sama Kamu yang Mageran!

Updated
December 22, 2022
Gambar Survei: 43% Orang Pilih Liburan Virtual di Metaverse, Relate Sama Kamu yang Mageran!

Sejak terjadi pandemi Covid-19, semua tempat wisata di berbagai negara melakukan pembatasan yang menyebabkan para pelancong tidak bisa berlibur. Menurut Cointelegraph, sejak saat itulah metaverse menjadi salah satu ekosistem sub-crypto terbaru yang diatur untuk membantu pelancong pergi berlibur.

Menariknya, baru-baru ini muncul survei yang menyatakan bahwa banyak orang yang memilih untuk liburan virtual di metaverse, apa alasannya? Simak hasil surveinya berikut ini!

45% Gen Z dan 43% Millennial Pilih Liburan Virtual di Metaverse

45% Gen Z dan 43% Millennial Pilih Liburan Virtual di Metaverse
Sumber: University of Waterloo

Salah satu agen perjalanan online yang populer, Booking.com, melakukan survei tentang minat para pelancong untuk liburan virtual. Agen perjalanan tersebut melakukan survei ke 24.179 responden di 32 negara.

Hasil surveinya menyatakan bahwa para pelancong memiliki minat yang kuat dalam menjelajahi tujuan secara virtual. Secara keseluruhan, responden yang paling mungkin untuk mencoba pengalaman berlibur di metaverse adalah Gen Z sebanyak 45% dan Millennial sebanyak 43%.

Hampir setengahnya, atau sebanyak 43% responden, menegaskan keinginan mereka untuk menggunakan realitas virtual sebelum memutuskan tempat tujuan untuk berlibur. Hasil survei tersebut juga menemukan bahwa sekitar 4.574 peserta percaya untuk bepergian ke tempat-tempat baru hanya setelah mereka mengalaminya secara virtual.

Baca Juga: 3 Brand Besar Ini Jualan di Metaverse. Bisa Jajan Burger di Metaverse?

35% Responden Memilih Metaverse Untuk Mengeksplorasi Destinasi Wisata

35% Responden Memilih Metaverse Untuk Mengeksplorasi Destinasi Wisata
Sumber: SDLC Corp

Selain itu, lebih dari 35% responden memilih untuk menghabiskan beberapa hari di Metaverse untuk memahami destinasi populer yang ditawarkan. Menurut Booking.com, teknologi pendukung seperti haptic feedback akan membantu meningkatkan pengalaman ini dengan memungkinkan pengguna merasakan pantai berpasir dan matahari tropis tanpa harus beranjak keluar.

Namun demikian, 60% responden percaya bahwa pengalaman yang ditawarkan Metaverse dan teknologi virtual tidak terlalu memuaskan jika dibandingkan ditempat wisata secara langsung. Berdasarkan survei dari Booking.com, beberapa destinasi wisata yang populer untuk tahun 2023 mendatang adalah São Paulo (Brasil), Pondicherry (India), Hobart (Australia) dan Bolzano (Italia).

Jika membahas tentang Metaverse, tidak semua negara siap untuk teknologi metaverse karena berbagai faktor, menurut Cointelegraph. Namun, berdasarkan survei yang dilakukan oleh USwitch, perusahaan yang meneliti layanan internet dan telepon menemukan bahwa Belanda menjadi negara pertama yang siap dengan teknologi metaverse, setelah itu disusul oleh Swiss, Lithuania, Malta dan Prancis.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->