
Jakarta, Pintu News ā Peningkatan skeptisisme terhadap statistik inflasi Amerika Serikat (AS) semakin menguat setelah terungkap bahwa lebih dari sepertiga data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS pada Agustus 2025 merupakan estimasi, bukan pengamatan langsung. Hal ini menimbulkan pertanyaan serius mengenai keakuratan data yang menjadi acuan penting bagi kebijakan moneter Federal Reserve.
Pada Agustus 2025, proporsi harga yang diestimasi dalam CPI AS mencapai 36%, meningkat dari 32% pada bulan Juli. Angka ini merupakan yang tertinggi sejak Biro Statistik Tenaga Kerja (BLS) mulai melacak metrik tersebut. Kenaikan ini mengejutkan banyak pihak dan menimbulkan kekhawatiran tentang keandalan data yang digunakan untuk mengukur inflasi.
Kenaikan proporsi estimasi ini menunjukkan adanya potensi distorsi dalam pemahaman inflasi yang sebenarnya. Investor dan analis kini semakin kritis terhadap data yang dirilis, mengingat dampaknya yang besar terhadap keputusan investasi dan kebijakan moneter.
Baca Juga: Prediksi Mengejutkan Jake Claver, CEO Digital Ascension Group: XRP Akan Tembus $25!

CPI merupakan indikator utama yang digunakan Federal Reserve untuk mengukur inflasi konsumen dan menjadi dasar penting dalam penetapan suku bunga dan kebijakan moneter. Namun, ketidaksesuaian antara tekanan harga yang dirasakan oleh rumah tangga dan data resmi dapat mempersulit strategi penargetan inflasi oleh The Fed.
Pertanyaan mengenai data ini juga dapat mengurangi kepercayaan publik terhadap sinyal kebijakan yang diberikan oleh The Fed. Ini pada gilirannya bisa mempengaruhi ekspektasi pasar dan stabilitas ekonomi secara keseluruhan.
Ekonom dan pelaku pasar mendesak BLS untuk lebih transparan mengenai komponen CPI yang menggunakan data imputasi serta metodologi yang digunakan dalam estimasi tersebut. Meskipun imputasi adalah praktik statistik yang umum, skala penggunaannya yang luas saat ini mengejutkan banyak pengamat dan menegaskan perlunya pengungkapan yang lebih kuat.
Transparansi ini diharapkan dapat membantu memulihkan kepercayaan terhadap data inflasi yang dirilis, memungkinkan para pelaku pasar untuk membuat keputusan yang lebih berdasarkan informasi yang akurat dan dapat dipercaya.
Ketidakpastian yang muncul dari penggunaan data estimasi dalam menghitung CPI AS telah menimbulkan kekhawatiran serius di kalangan investor dan pembuat kebijakan. Upaya untuk meningkatkan transparansi dan akurasi data sangat penting untuk memastikan bahwa kebijakan moneter dapat dijalankan dengan efektif dan kepercayaan pasar terjaga.
Baca Juga: Analis Maartunn Sebut Pola Pasar Kripto Desember 2024 Kembali Terulang, Apa Artinya?
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. CekĀ harga bitcoin hari ini,Ā harga solana hari ini,Ā pepe coinĀ dan harga asetĀ cryptoĀ lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.