
Jakarta, Pintu News – Menurut investigasi Bloomberg, Crypto.com, salah satu bursa kripto terbesar di dunia, diduga mengalami pelanggaran keamanan yang tidak pernah diungkapkan. Insiden ini dikaitkan dengan Scattered Spider, sebuah kelompok peretas yang sering menargetkan perusahaan dengan taktik rekayasa sosial. Kelompok ini terdiri dari remaja yang ahli dalam memperdaya karyawan untuk menyerahkan kredensial mereka.
Laporan Bloomberg menyebutkan bahwa para penyerang menyamar sebagai staf TI dan berhasil meyakinkan beberapa karyawan Crypto.com untuk menyerahkan kredensial login mereka. Setelah mendapatkan akses, mereka mencoba untuk meningkatkan akses mereka dengan menargetkan akun staf senior.
Crypto.com menginformasikan kepada Bloomberg bahwa serangan tersebut hanya mempengaruhi “sejumlah kecil individu” dan menekankan bahwa dana pelanggan tetap aman. Namun, perusahaan belum memberikan informasi tambahan mengenai insiden tersebut hingga saat ini.
Baca Juga: 3 Risiko Likuidasi Besar di Pasar Crypto September 2025 yang Perlu Diwaspadai Trader
Penyelidik on-chain ZachXBT menuduh Crypto.com sengaja menutupi kebocoran tersebut. Ia juga menekankan bahwa ini bukan pertama kalinya platform tersebut dikaitkan dengan kebocoran keamanan yang tidak diungkapkan.
Komentar ini mencerminkan kekecewaan yang lebih luas di industri terhadap bursa yang cenderung meremehkan pelanggaran untuk melindungi reputasi mereka. Kritik ini menambah daftar panjang kekhawatiran tentang bagaimana bursa kripto mengelola dan melindungi data pengguna.
Insiden ini juga memicu kembali kritik terhadap ketergantungan industri pada sistem Know Your Customer (KYC). Peneliti keamanan yang menggunakan nama samaran, Pcaversaccio, bereaksi keras terhadap masalah ini, berargumen bahwa persyaratan KYC menciptakan gudang data besar yang menarik bagi peretas.
Kekhawatiran ini sejalan dengan skeptisisme yang lebih luas di industri tentang kerangka kerja regulasi. Sebelumnya, CEO Coinbase, Brian Armstrong, mengkritik Undang-Undang Rahasia Bank dan aturan anti pencucian uang yang ada sebagai ketinggalan zaman dan tidak efektif. Menurutnya, perusahaan dipaksa untuk mengumpulkan data sensitif yang pada akhirnya sedikit membantu dalam mencegah kejahatan meskipun memberatkan perusahaan dan pelanggan.
Kasus Crypto.com menjadi peringatan bagi seluruh industri kripto tentang pentingnya transparansi dan keamanan data. Kebocoran yang tidak diungkapkan dan kegagalan dalam mengelola akses data dapat merusak kepercayaan pengguna dan integritas pasar.
Seiring dengan berkembangnya teknologi blockchain, tuntutan untuk transparansi dan keamanan yang lebih tinggi menjadi semakin kritis. Industri perlu merespons dengan standar yang lebih ketat dan komunikasi yang lebih terbuka untuk membangun kembali kepercayaan publik.
Baca Juga: Prediksi Harga Uniswap 2025-2031: Apakah UNI Akan Terus Stabil?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.