
Jakarta, Pintu News â Di tahun 2025, dunia cryptocurrency kembali mencetak sejarah. Berdasarkan laporan Crypto Wealth Report dari Henley & Partners, jumlah individu dengan kekayaan crypto mencapai level tertinggi sepanjang masa.
Kenaikan ini tak lepas dari lonjakan harga Bitcoin , Ethereum , serta meningkatnya adopsi institusional terhadap aset digital. Artikel ini akan mengulas tujuh fakta penting yang menjelaskan tren ini secara mendalam.

Henley & Partners mencatat bahwa jumlah crypto millionaire meningkat 40% secara tahunan, dari 172.000 menjadi 241.700 orang hingga pertengahan 2025. Kenaikan ini terutama didorong oleh lonjakan valuasi pasar crypto yang menembus angka $3,3 triliun atau sekitar Rp55.278 triliun.
Laporan ini juga mencatat peningkatan dalam kelompok ultra-kaya: terdapat 450 centimillionaire crypto (dengan kekayaan di atas $100 juta atau Rp1,67 triliun), naik 38%, dan 36 crypto billionaire, meningkat 29%. Data ini diperoleh melalui model kekayaan internal Henley serta sumber seperti CoinMarketCap, Binance, dan Etherscan.
Baca Juga: 5 Poin Penting Analisis Arthur Hayes: Bitcoin (BTC) Bisa Capai Rp56 Miliar pada 2028?
Bitcoin mencatat pertumbuhan pesat dengan jumlah pemilik aset senilai minimal $1 juta meningkat 70% menjadi 145.100 orang. Laporan menyebut bahwa dari Juli 2024 hingga Juni 2025, performa Bitcoin secara konsisten mengungguli pasar crypto lainnya.
Kelas kekayaan yang lebih tinggi juga mengalami lonjakan signifikan: centimillionaire BTC naik 63% menjadi 254 orang, sementara miliarder BTC naik 55% menjadi 17 orang. Menurut Phillipp Baumann, pendiri Z22 Technologies, Bitcoin kini mulai dianggap sebagai âmata uang dasar untuk akumulasi kekayaanâ oleh investor global.
Tahun 2025 disebut sebagai âwatershed year for institutional adoptionâ oleh Henley & Partners. Masuknya perusahaan publik dan institusi keuangan besar, terutama dari Amerika Serikat, memperkuat legitimasi crypto sebagai kelas aset yang sah.
Kebijakan ramah crypto dari pemerintahan Trump membuat pelaku Wall Street lebih percaya diri untuk berinvestasi. Inflow dana ke produk ETF spot Bitcoin di AS meningkat dari $37,3 miliar menjadi $60,6 miliar (sekitar Rp1.014 triliun), sedangkan ETF spot Ethereum naik empat kali lipat ke $13,4 miliar (sekitar Rp224,4 triliun).

Minat investor institusi terhadap Ethereum melonjak tajam, terutama di kuartal kedua 2025. Hedge fund dan perusahaan investasi mencatatkan akumulasi ETF spot ETH senilai $1,35 miliar (Rp22,6 triliun) dan $688 juta (Rp11,5 triliun).
Sementara itu, broker dan perusahaan ekuitas swasta juga meningkatkan eksposurnya terhadap ETH. Ini menunjukkan Ethereum tak hanya menjadi pilihan spekulatif, tapi juga aset yang dilirik untuk diversifikasi portofolio institusi.
Henley mencatat bahwa adopsi pengguna crypto secara global hanya meningkat 5%, dari sekitar 561 juta menjadi 590 juta pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa lonjakan kekayaan terjadi di kalangan minoritas yang sudah lebih dulu mengadopsi aset digital.
Artinya, pertumbuhan nilai tidak merata, dan masih banyak ruang untuk ekspansi adopsi publik. Kesadaran dan edukasi publik terhadap cryptocurrency masih menjadi tantangan utama di berbagai negara.
Dalam Crypto Adoption Index milik Henley, AS, Singapura, dan Hong Kong menempati posisi teratas sebagai negara tujuan migrasi investor crypto. Faktor seperti regulasi, infrastruktur, dan insentif pajak menjadi alasan utama daya tarik kawasan tersebut.
Negara seperti Swiss dan Uni Emirat Arab (UEA) juga masuk dalam lima besar. Sementara itu, negara-negara kecil seperti El Salvador, Panama, dan Uruguay juga mengembangkan strategi ramah crypto untuk menarik investor global.
Total valuasi pasar crypto menembus $3,3 triliun di pertengahan 2025, mencerminkan kepercayaan pasar terhadap aset digital. Namun, naiknya kekayaan tidak menjamin stabilitas, terutama dengan fluktuasi pasar dan risiko regulasi.
Para analis menyarankan agar investor tetap berhati-hati, karena meski peluang meningkat, volatilitas crypto tetap tinggi. Laporan juga menyoroti pentingnya peran edukasi keuangan digital bagi publik dalam menyikapi tren ini.
Baca Juga: Prediksi Deutsche Bank Soal Bitcoin (BTC) Jadi Cadangan Bank Sentral pada 2030!
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: