Upgrade Celestia dan Proof-of-Governance: Titik Balik Penting bagi Harga TIA?

Jakarta, Pintu News – Celestia sedang memasuki tahap penting dengan membawa dua perubahan mendasar: peningkatan Matcha dan usulan Proof-of-Governance (PoG). Perbaikan teknis ini, ditambah dengan restrukturisasi tokenomik, berpotensi mengubah TIA dari token yang sangat inflasioner menjadi aset yang mungkin bersifat deflasioner.

Seiring dengan meningkatnya ekspektasi komunitas serta pesatnya perkembangan ekosistem, muncul pertanyaan: apakah TIA mampu tumbuh dan menembus batas dengan kuat dalam beberapa tahun mendatang?

Matcha: Peningkatan Teknis dan Pengetatan Pasokan

Berdasarkan pengumuman resmi Celestia, peningkatan Matcha akan memperbesar ukuran blok hingga 128MB, mengoptimalkan propagasi blok, serta meningkatkan performa melalui proposal CIP-38.

Baca juga: Trader James Wynn: Hyperliquid akan “Mati” Perlahan Setelah Reli Hebat ASTER Crypto

Lebih penting lagi, proposal CIP-41 menurunkan tingkat inflasi tahunan dari sekitar 5% menjadi 2,5%, yang secara langsung memperketat pasokan TIA yang beredar. Perubahan ini membuat TIA lebih menarik bagi investor jangka panjang sekaligus memperkuat perannya sebagai aset jaminan potensial di ranah DeFi.

Selain dari sisi pasokan, Matcha juga memperluas ruang blok (“blockspace”) yang tersedia bagi rollup, menghapus hambatan filter token untuk IBC/Hyperlane, dan memosisikan Celestia sebagai lapisan ketersediaan data (Data Availability/DA) utama bagi rantai lain.

Hal ini menjadi fondasi untuk aliran pendapatan baru, di mana biaya DA dari rollup dapat diarahkan guna mendukung nilai TIA di masa depan.

PoG: Jalan Menuju Token Deflasioner?

Sorotan berikutnya adalah proposal Proof-of-Governance (PoG). Menurut analisis Kairos Research, PoG berpotensi menurunkan tingkat penerbitan tahunan hingga hanya 0,25% — atau penurunan 20 kali lipat dari level saat ini.

Dengan penurunan tajam tersebut, ambang pendapatan yang dibutuhkan agar TIA berstatus deflasioner menjadi sangat rendah.

“Kajian kami menunjukkan bahwa TIA berpotensi beralih dari token inflasioner menjadi aset deflasioner, atau setidaknya mendekati nol inflasi, dalam kondisi yang tepat,” ungkap Kairos Research.

Beberapa pakar berpendapat bahwa bahkan biaya DA saja mungkin sudah cukup untuk mendorong TIA ke wilayah deflasioner. Ditambah dengan sumber pendapatan baru, seperti stablecoin ekosistem atau DATs yang menghasilkan revenue, hal ini bisa “sepenuhnya membalik narasi tokenomik TIA”. Perspektif ini memperkuat keyakinan komunitas bahwa Celestia bisa menjadi model ideal dalam menyelaraskan nilai token dengan kinerja bisnis nyata.

Bahkan Mustafa Al-Bassam, salah satu Co-founder Celestia yang awalnya skeptis terhadap PoG, kini telah mengubah pandangannya. Ia membandingkan sistem ini dengan struktur desentralisasi tangguh seperti ICANN dan IANA, yang mampu bertahan lebih lama dibanding aplikasi terpusat tanpa harus memusatkan kekuasaan.

Baca juga: Prediksi Harga Pi Network: PI Tetap Stabil di Tengah Peluncuran KYC Berbasis AI & Arus Keluar CEX

“Pandangan ini sejalan dengan visi Celestia: dengan mengaktifkan light node yang dapat diverifikasi, jaringan memastikan bahwa validator tidak perlu dipercaya sepenuhnya dalam hal kebenaran, sehingga keamanan tetap terjaga tanpa memusatkan kekuasaan,” jelas Mustafa Al-Bassam.

Apabila Celestia berhasil mewujudkannya, PoG bisa menjadi langkah yang sangat positif bagi keseluruhan jaringan.

TIA: Ekspektasi Tinggi, Namun Risiko Tetap Ada

Dari sisi harga, TIA baru-baru ini mengalami koreksi turun, sejalan dengan sinyal teknikal jangka pendek yang cenderung bearish seperti RSI, MACD, serta arus keluar modal bersih. Berdasarkan data BeInCrypto (25/9), harga TIA saat ini diperdagangkan lebih dari 93% di bawah level tertingginya pada Februari 2024.

Dengan volatilitas setinggi ini, sentimen pasar masih didominasi pesimisme. Sebagian investor menilai TIA adalah contoh nyata dari pepatah, “jangan jatuh cinta pada asetmu.”

Euforia dari airdrop 18–24 bulan lalu, ditambah dengan aksi unlock token oleh investor ventura yang terus menekan nilainya, semakin membebani pergerakan TIA. Tak sedikit yang bahkan menggambarkan grafik TIA sebagai “penderitaan dan rasa sakit.”

Karena itu, proposal baru dan dukungan dana kas sebesar $100 juta bisa menjadi penyelamat bagi proyek ini. Namun, kuncinya tetap ada pada eksekusi. PoG memerlukan persetujuan komunitas, mekanisme distribusi pendapatan yang jelas, serta sistem buyback/burn yang transparan.

Selain itu, jumlah rollup yang menggunakan Celestia harus cukup besar untuk menghasilkan pendapatan biaya DA yang berkelanjutan. Jika pertumbuhan pendapatan DA melambat, atau pesaing seperti EigenDA lebih dulu melesat, maka skenario deflasioner bisa tertunda.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

• BeInCrypto. Celestia Upgrade and Proof of Governance: A Turning Point for TIA. Diakses pada tanggal 26 September 2025