6 Kebijakan Global yang Mengubah Arah Pasar Crypto Pekan Ini

Di-update
October 18, 2025
Gambar 6 Kebijakan Global yang Mengubah Arah Pasar Crypto Pekan Ini

Jakarta, Pintu News – Adopsi cryptocurrency di seluruh dunia semakin cepat, dan pemerintah di berbagai negara kini berusaha menyeimbangkan antara inovasi dan stabilitas ekonomi. Dalam sepekan terakhir, sejumlah kebijakan baru dari Amerika Serikat, Inggris, Eropa, hingga Kenya membawa dampak besar bagi pasar crypto global. Sebagian aturan dinilai mendorong pertumbuhan, sementara sebagian lainnya justru menahan laju inovasi industri aset digital.

1. Pemerintah AS Tutup Operasional, ETF Crypto Terhenti

Kebuntuan politik di Washington membuat pemerintah Amerika Serikat resmi mengalami shutdown pada 1 Oktober 2025. Ketidaksepakatan antara Demokrat dan Republik soal rancangan anggaran membuat banyak lembaga federal berhenti beroperasi, termasuk Securities and Exchange Commission (SEC) yang menjadi regulator utama industri crypto di negara itu.

Akibatnya, proses persetujuan berbagai produk investasi berbasis crypto, seperti exchange-traded fund (ETF), terpaksa dihentikan sementara. Salah satu yang terdampak adalah proposal Canary Capital untuk ETF Litecoin yang melewati batas waktu tanpa keputusan.

Namun ada kabar positif: Jonathan McKernan ditunjuk sebagai Under Secretary for Domestic Finance di Departemen Keuangan AS. Sosok ini dikenal menentang kebijakan “debanking” yang merugikan pelaku crypto, sehingga pasar berharap kehadirannya dapat membawa arah regulasi yang lebih bersahabat di masa depan.

2. Inggris Cabut Larangan Crypto Exchange-Traded Notes

Kabar baik datang dari Inggris, di mana Financial Conduct Authority (FCA) resmi mencabut larangan terhadap crypto exchange-traded notes (ETN). ETN adalah instrumen utang yang memungkinkan investor mendapatkan eksposur ke aset crypto tanpa harus memilikinya secara langsung.

Menurut pernyataan FCA, pasar crypto kini dianggap “lebih matang dan lebih mudah dipahami,” sehingga layak untuk diakses oleh investor ritel. Sebelumnya, larangan terhadap ETN diberlakukan pada 2021 karena dianggap berisiko tinggi bagi investor individu.

Baca juga: Siap Bull Run Lagi? Tom Lee dari Fundstrat Ramalkan Harga ETH Bisa Tembus $5.500!

Meski begitu, regulator tetap melarang produk derivatif crypto seperti futures dan options untuk publik. Kebijakan ini mencerminkan pendekatan hati-hati pemerintah Inggris dalam mengatur inovasi keuangan tanpa mengabaikan aspek perlindungan konsumen.

3. Dana Kekayaan Negara Luxembourg Masuk ke Crypto ETF

Langkah mengejutkan datang dari Luxembourg, salah satu negara terkaya di Eropa. Dana kekayaan negara (sovereign wealth fund) mereka mengumumkan telah mengalokasikan 1% dari total portofolio ke ETF Bitcoin . Dengan total dana kelolaan mencapai sekitar €764 juta (Rp12,67 triliun) per Juni 2025, artinya sekitar Rp149 miliar ($9 juta) kini diinvestasikan ke aset crypto.

Bob Kieffer, Direktur Treasury Luxembourg, mengatakan langkah kecil ini adalah sinyal besar terhadap potensi jangka panjang Bitcoin dan cryptocurrency. Meskipun porsinya masih kecil, keputusan ini menunjukkan bahwa bahkan lembaga keuangan negara konservatif pun mulai melihat crypto sebagai bagian dari portofolio investasi alternatif yang sah.

4. Kenya Sahkan RUU Aset Digital dan Crypto Exchange

regulasi kenya
Sumber: Cointelegraph

Afrika juga tidak ketinggalan. Kenya, salah satu negara dengan ekosistem teknologi paling berkembang di benua itu, resmi meloloskan Virtual Assets Service Provider’s Bill pada 8 Oktober 2025. Undang-undang ini menciptakan kerangka hukum untuk crypto exchange, broker, penyedia dompet digital, dan penerbit token.

RUU ini kini menunggu tanda tangan Presiden William Ruto sebelum resmi berlaku. Regulasi ini memberikan kepastian hukum dan standar perlindungan konsumen di sektor yang sebelumnya belum diatur. Menurut Chebet Kipingor dari Busha Kenya, langkah ini menandakan Kenya siap “menyeimbangkan inovasi dengan perlindungan pengguna.”

5. Uni Eropa Perluas Wewenang Regulator Crypto

Di Eropa, European Securities and Markets Authority (ESMA) mengumumkan rencana untuk memperluas wewenangnya dalam mengawasi bursa crypto di seluruh Uni Eropa. Langkah ini akan mengalihkan pengawasan dari regulator nasional ke lembaga tingkat Eropa guna menciptakan pasar modal yang lebih terpadu dan kompetitif secara global.

Baca juga: 3 Airdrop Kripto yang Layak Dipantau Pasca Market Crash di Weekend

Verena Ross, Ketua ESMA, menegaskan bahwa perubahan ini diperlukan untuk mengatasi fragmentasi pasar dan memastikan penegakan hukum yang konsisten antarnegara. Kebijakan ini muncul di tengah kekhawatiran sejumlah regulator nasional, termasuk Prancis, Austria, dan Italia, yang menilai penerapan regulasi MiCA (Markets in Crypto-Assets) belum merata di seluruh kawasan.

6. Bank of England Lunakkan Sikap terhadap Stablecoin

Di Inggris, Bank of England (BoE) dilaporkan sedang meninjau ulang batas kepemilikan (cap) untuk stablecoin, baik bagi individu maupun korporasi. Saat ini, batasnya ditetapkan sebesar £20.000 (Rp331 juta) untuk individu dan £10 juta (Rp165 miliar) untuk perusahaan.

Sumber internal menyebut BoE sedang mempertimbangkan pelonggaran aturan ini bagi perusahaan yang memerlukan cadangan stablecoin besar untuk menjaga likuiditas. Menurut GC Cooke dari Brava Finance, Gubernur Andrew Bailey kini lebih terbuka terhadap ide coexistence antara stablecoin dan mata uang digital bank sentral (CBDC).

Langkah ini bisa membuka jalan bagi sistem keuangan hybrid di mana aset crypto dan instrumen keuangan tradisional saling melengkapi.

Kesimpulan

Enam kebijakan besar ini menunjukkan bagaimana dunia semakin serius menata lanskap cryptocurrency. Dari AS hingga Afrika, regulasi yang lebih matang mulai muncul, menandakan fase baru di mana crypto bukan lagi sekadar spekulasi, tetapi bagian dari sistem keuangan global yang terus berevolusi.

Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari iniharga coin xrp hari inidogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->