Ini Alasan Rusia Buru-Buru Adopsi CBDC di Tengah Hukuman Perang

Updated
January 11, 2023
Gambar Ini Alasan Rusia Buru-Buru Adopsi CBDC di Tengah Hukuman Perang

Menurut laporan Cointelegraph (10/1/23), Bank sentral Rusia akan mulai mengembangkan sistem penyelesaian lintas batas menggunakan mata uang digital bank sentral (CBDC) di tengah sanksi yang sedang berlangsung sebagai tanggapan atas invasi ke Ukraina.

Terdapat 2 Pilihan Model Rubel Digital

Terdapat 2 Pilihan Model Rubel Digital
Sumber: Freepik

Dilaporkan oleh Cointelegraph, rencana untuk mendigitalkan Rubel Rusia, mata uang Rusia, diharapkan bisa diluncurkan pada kuartal pertama 2023. Selain itu, dilaporkan oleh media lokal bernama Kommersant, bank sentral Rusia sedang mempelajari dua model penyelesaian lintas batas.

Model pertama yang diusulkan diketahui melibatkan berbagai negara yang mengadakan perjanjian bilateral terpisah dengan Rusia untuk mengintegrasikan sistem CBDC mereka. Setiap perjanjian ini akan dibuat untuk memastikan konversi dan transfer aset antar negara sesuai dengan aturan yang telah disepakati.

Di sisi lain, model kedua mengusulkan satu platform seperti hub bagi Rusia untuk berinteraksi dengan negara lain, berbagi protokol dan standar umum untuk memfasilitasi pembayaran antara negara-negara yang terhubung.

Sementara itu, dilansir BeinCrypto pada 11 Januari 2023, dua inisiatif tersebut merupakan bagian dari proyek Rubel digital yang lebih luas. Inisiatif yang telah dipaparkan bertujuan untuk membangun mata uang digital yang akan hidup berdampingan dengan uang tunai dan Rubel non tunai. Tidak seperti mata uang virtual seperti Bitcoin, Rubel digital diproyeksikan memiliki risiko minimal, karena akan dikeluarkan oleh regulator moneter negara dan didukung oleh uang tradisional.

Rubel Digital Siap Diluncurkan Tahun 2024?

Roman Prokhorov, ketua dewan Financial Innovations Association (AFI) atau Asosiasi Inovasi Keuangan berpendapat bahwa model pertama menyajikan solusi yang lebih mudah, sedangkan model kedua memastikan transparansi karena semua negara akan terhubung ke entitas pusat. Lebih dari itu, menurut Roman, opsi kedua terlihat lebih “canggih” dan dia menganggap sistem dua arah dapat diterapkan, dengan China sebagai mitra yang paling memungkinkan mengingat kesiapan teknologi dan politiknya.

Dilansir dari Cointelegraph, laporan pada bulan September 2022 mengklaim bahwa Rusia berencana menggunakan Rubel digitalnya untuk bekerja sama dengan China, yang telah lebih dulu merealisasikan Yuan digital.

Meski begitu, banyak orang percaya bahwa permainan CBDC Rusia tidak akan dilumpuhkan oleh teknologi, melainkan oleh politik, menurut laporan Cointelegraph.

Wakil presiden Asosiasi Bank Rusia, Alexey Voylukov, mengatakan bahwa memperkenalkan Rubel digital tidak akan mengubah atau memperbaiki situasi politik global Rusia. Selain itu, uji coba untuk platform CBDC hanya dapat dilakukan dengan negara-negara yang bersahabat dengan pemerintah Rusia dan siap secara teknologi.

Sebelumnya, Bank of Russia mengatakan akan meluncurkan Rubel digitalnya pada tahun 2024, dengan semua bank dan lembaga kredit yang terhubung ke platform CBDC.

Baca juga: Sempat Pesimis Karna Nilai Mata Uangnya Jatuh, Kini Turki Siap Luncurkan Mata Uang Digital

Rusia Adopsi Cryptocurrency di Tengah Perang

Saat ini, Rusia tengah menghadapi sanksi keuangan dan perdagangan yang meningkat sejak eskalasi perang Rusia-Ukraina ketika negaranya meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada akhir Februari 2022, menurut laporan Cointelegraph (10/1/23).

Sejak itu, Rusia mencoba dan memikirkan berbagai cara untuk menghindari sanksi, termasuk bank sentral Rusia yang mempertimbangkan penggunaan cryptocurrency di negaranya “hanya untuk mendukung perdagangan luar negeri.” Lebih lanjut, pada bulan September 2022, Bank Rusia dan Kementerian Keuangan telah mencapai kesepakatan mengenai aturan yang memungkinkan Rusia mengirim pembayaran lintas batas menggunakan crypto.

Sementara itu, negara tetangga Rusia, yang lain dan tak bukan, Ukraina, juga menunjukan pengadopsian crypto, di mana ritel apotek terbesar Ukraina, ANC Pharmacy, memperbolehkan pembayaran crypto untuk pembelian produknya.

Popularitas Crypto di Rusia

Sumber: Freepik

Dilansir dari Crypto News (9/1/23), Igor Belskikh, seorang Doktor Ekonomi, dan Profesor di Departemen Ekonomi dan Keuangan di Universitas Ekonomi Rusia Plekhanov, megatakan bahwa crypto menjadi makin populer di Rusia.

Lebih lanjut, Belskikh mencatat bahwa crypto telah menjadi alat yang memungkinkan warga Rusia untuk “mentransfer” dana ke luar negeri tanpa harus membuat deklarasi kepada pemerintah. Dia juga menyatakan bahwa popularitas crypto baru-baru ini meningkat “bersamaan dengan kemampuannya dalam mentransfer uang dengan cepat lintas batas tanpa membayar biaya valuta asing atau pembayaran pajak.” Selain itu, dia mencatat bahwa petugas bea cukai sebagian besar tidak berdaya untuk “mengambil koin dari para migran.”

Secara garis besar, itulah alasan mengapa “semua orang” sekarang berlari ke crypto.


Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->