5 Fakta Western Union Pakai Stablecoin: Transaksi Uang Kini Lebih Cepat & Murah!

Di-update
October 27, 2025
Gambar 5 Fakta Western Union Pakai Stablecoin: Transaksi Uang Kini Lebih Cepat & Murah!

Jakarta, Pintu News – Perusahaan remitansi global, Western Union, resmi mengumumkan bahwa mereka tengah melakukan uji coba sistem pengiriman uang berbasis stablecoin. Inisiatif ini menjadi salah satu langkah terbesar di sektor keuangan tradisional untuk mengadopsi teknologi crypto dan blockchain, khususnya dalam sektor pengiriman uang lintas negara.

Dengan lebih dari 150 juta pelanggan aktif, langkah ini bisa menjadi game changer dalam dunia remitansi global. CEO Western Union, Devin McGranahan, menyebut bahwa adopsi stablecoin dapat mempercepat proses pengiriman uang, memangkas biaya, dan meningkatkan efisiensi modal — sekaligus menjaga transparansi dan kepercayaan pelanggan.

1. Western Union Uji Coba Stablecoin untuk Kirim Uang Global

Dalam laporan pendapatan kuartal ketiga yang dirilis Kamis lalu, McGranahan menyampaikan bahwa Western Union tengah menguji sistem settlement berbasis stablecoin untuk menggantikan infrastruktur lama seperti sistem perbankan koresponden.

Menurutnya, sistem baru ini akan memanfaatkan blockchain dan on-chain settlement rails untuk mempercepat transaksi lintas negara dan mengurangi ketergantungan pada jalur transfer tradisional. “Kami melihat peluang besar untuk mengirim uang lebih cepat, lebih murah, dan tetap transparan,” ujar McGranahan, dikutip dari Cointelegraph.

Baca Juga: 7 Altcoin yang Paling Sering Jadi Pasangan Lintas-Chain dengan XRP

2. Pengiriman 70 Juta Transaksi per Kuartal Bisa Lebih Efisien

Western Union memproses sekitar 70 juta transaksi setiap kuartal, dan jaringan mereka menjangkau lebih dari 200 negara. Jika sistem stablecoin ini berhasil, maka jutaan pengguna bisa menikmati transaksi real-time tanpa proses lambat dari sistem bank konvensional.

Teknologi stablecoin berpotensi memberikan kecepatan tinggi dengan biaya rendah — dua faktor penting yang banyak diperbincangkan dalam dunia crypto dan finansial modern. Selain efisien, pengguna juga mendapatkan kendali dan visibilitas lebih atas dana yang mereka kirimkan.

3. Stablecoin Jadi Solusi Negara Berinflasi Tinggi

Western Union menyebutkan bahwa stablecoin bisa menjadi penyelamat bagi masyarakat di negara-negara yang mengalami hiperinflasi atau depresiasi mata uang. Memiliki aset digital dalam denominasi dolar AS (USD) bisa membantu masyarakat mempertahankan daya beli mereka.

“Memiliki akses ke aset berbasis dolar memiliki nilai nyata, terutama saat inflasi mengikis nilai mata uang lokal,” jelas McGranahan. Hal ini sejalan dengan strategi Western Union untuk memodernisasi layanan pengiriman uang yang lebih inklusif dan adaptif terhadap perubahan teknologi.

4. Western Union Bukan Satu-satunya yang Melirik Stablecoin

Western Union bukan satu-satunya pemain besar yang dipantau karena mengadopsi stablecoin. Saingannya seperti Zelle (lewat Early Warning Services) juga mengumumkan akan mengintegrasikan stablecoin untuk pengiriman uang ke dan dari Amerika Serikat.

Sementara itu, MoneyGram baru-baru ini meluncurkan aplikasi crypto di Kolombia yang memungkinkan pengguna menyimpan dan mentransfer stablecoin USD Coin hampir secara instan. Perkembangan ini menunjukkan bahwa stablecoin mulai diborong oleh perusahaan besar demi meningkatkan efisiensi global.

5. Pasar Stablecoin Diprediksi Tembus Rp33.2 Kuadriliun pada 2028

adopsi kripto stablecoin asia timur
Generated by AI

Adopsi stablecoin kini bukan lagi sekadar eksperimen. Berdasarkan laporan dari Departemen Keuangan AS pada April 2025, pasar stablecoin telah melampaui $300 miliar (setara Rp4.988 triliun) dan diprediksi mencapai $2 triliun atau sekitar Rp33.258 triliun pada 2028 (dengan kurs USD 1 = Rp16.629).

Dengan lonjakan tersebut, stablecoin mulai dianggap sebagai bagian penting dalam sistem keuangan masa depan — menarik perhatian pemerintah, investor institusi, dan perusahaan fintech global. Western Union hanya salah satu dari banyak perusahaan besar yang mendapatkan sorotan karena bergerak cepat dalam era digitalisasi uang.

Kesimpulan

Western Union menjadi bukti nyata bahwa adopsi cryptocurrency dan stablecoin sudah masuk ke ranah finansial arus utama. Uji coba ini bisa mengubah cara dunia mengirim dan menerima uang, terutama bagi masyarakat yang tinggal di negara berkembang atau berisiko inflasi tinggi.

Dengan lebih banyak perusahaan yang menyusul, bisa jadi era baru pengiriman uang lintas negara akan lebih cepat, lebih murah, dan lebih transparan — semuanya berkat teknologi blockchain dan crypto.

Baca Juga: 5 Investasi Paling Menguntungkan Setahun Belakangan: Sorotan pada Emas dan Kripto!

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Intifanny
Penulis
Intifanny
Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->