Grafik Harga Emas Hari Ini 4 November 2025: Naik atau Turun?

Di-update
November 4, 2025
Gambar Grafik Harga Emas Hari Ini 4 November 2025: Naik atau Turun?

Jakarta, Pintu News – Harga emas Antam dan spot global pada Senin, 4 November 2025, menunjukkan pergerakan terbatas dengan kecenderungan melemah. Berdasarkan data dari HargaEmas.com, harga emas batangan Antam turun tipis setelah mengalami fluktuasi cukup tajam selama dua pekan terakhir.

Sementara itu, harga emas dunia dalam denominasi rupiah juga terpantau stabil di kisaran Rp2,14 juta per gram, meski sempat melemah di awal sesi perdagangan Asia.

1. Harga Emas Antam Turun 8,3% Sejak Akhir Oktober

Menurut grafik harga Antam dari HargaEmas.com, harga emas batangan bergerak menurun sejak 21 Oktober 2025 ketika sempat menyentuh puncak di Rp2.487.000 per gram. Setelah itu, tren koreksi berlanjut hingga ke level terendah di sekitar Rp2.263.000 per gram pada 29 Oktober.

Data menunjukkan penurunan sekitar 8,3% dalam periode dua pekan, dipicu oleh penguatan nilai tukar dolar AS dan penyesuaian harga global. Meski begitu, sejak 31 Oktober hingga 4 November, harga mulai menunjukkan stabilisasi di kisaran Rp2.278.000–Rp2.286.000 per gram, menandakan adanya potensi konsolidasi harga jangka pendek.

Menurut analisis tim HargaEmas.com, tren ini wajar karena investor emas cenderung mengambil posisi hati-hati menjelang rilis data ekonomi AS yang berpotensi memengaruhi sentimen terhadap dolar dan aset lindung nilai seperti emas.

Baca Juga: 5 Prediksi Mengejutkan Ethereum (ETH) dari Robert Kiyosaki yang Bikin Crypto Diburu Whale

2. Spot Emas Dunia di Level Rp2,145 Juta: Stabil Meski Tekanan Dolar Meningkat

Berdasarkan data harga spot emas dunia dari HargaEmas.com, pada 4 November 2025 pukul 10:20 WIB, harga emas tercatat di Rp2.145.516 per gram, turun tipis sebesar Rp3.783 dibandingkan hari sebelumnya. Dalam satuan internasional, harga spot emas berada di US$3.989 per troy ounce, atau sekitar Rp66.338.502 jika dikonversi menggunakan kurs Rp16.618 per dolar AS.

Meskipun turun, harga emas masih berada dalam rentang yang relatif stabil dibandingkan volatilitas aset berisiko seperti cryptocurrency. Kenaikan indeks dolar AS sempat menekan permintaan emas, namun pelemahan yield obligasi AS memberikan dukungan bagi investor yang mencari aset safe-haven.

Analis dari Bloomberg Commodity Index mencatat bahwa meskipun pasar crypto seperti Bitcoin dan Ethereum mencuri perhatian investor dalam dua minggu terakhir, emas tetap menjadi aset lindung nilai utama di tengah ketidakpastian geopolitik dan potensi perlambatan ekonomi global.

3. Perbandingan Harga Emas Global dan Cryptocurrency

Menariknya, meskipun emas melemah tipis, sejumlah aset crypto justru menunjukkan performa kuat. Menurut laporan CoinMarketCap, harga Bitcoin (BTC) menguat 2,4% dalam 24 jam terakhir, sementara Ethereum (ETH) naik 1,9%. Jika dikonversi ke rupiah dengan kurs saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran Rp1,45 miliar, sedangkan Ethereum di sekitar Rp49 juta per koin.

Korelasi antara emas dan cryptocurrency masih menjadi perdebatan. Beberapa analis berpendapat bahwa investor mulai melihat crypto sebagai alternatif aset lindung nilai modern, terutama ketika harga emas bergerak stagnan. Namun, volatilitas crypto yang tinggi membuat emas tetap menjadi instrumen konservatif utama bagi investor jangka panjang.

Menurut data on-chain dari Glassnode, meski minat terhadap altcoin meningkat, akumulasi Bitcoin oleh whale cenderung melambat. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku pasar tetap menunggu sinyal makroekonomi lebih jelas sebelum menambah eksposur terhadap aset berisiko, termasuk crypto.

4. Prediksi Harga Emas dan Arah Pasar Selanjutnya

Menurut analisis dari HargaEmas.com, pergerakan harga emas dalam jangka pendek kemungkinan masih berada di kisaran Rp2,13–Rp2,15 juta per gram untuk pasar spot, dengan batas atas di sekitar Rp2,16 juta per gram. Sementara itu, harga Antam diperkirakan akan bergerak di kisaran Rp2,27–Rp2,30 juta per gram hingga akhir pekan.

Faktor utama yang perlu diperhatikan meliputi rilis data inflasi AS dan arah kebijakan moneter Federal Reserve. Jika data inflasi lebih tinggi dari perkiraan, tekanan terhadap harga emas bisa berlanjut karena penguatan dolar AS. Namun, jika inflasi melandai, potensi rebound harga emas cukup besar karena investor mungkin kembali memburu aset safe-haven.

Selain itu, perkembangan pasar crypto juga bisa memengaruhi sentimen umum terhadap aset digital dan logam mulia. Jika altcoin seperti Ripple dan Solana kembali naik signifikan, sebagian likuiditas investor jangka pendek dapat bergeser dari emas ke crypto, meski dalam jangka panjang keduanya berpotensi tetap berjalan beriringan sebagai alternatif investasi non-fiat.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, pergerakan harga emas pada awal November 2025 menunjukkan fase konsolidasi setelah penurunan signifikan di akhir Oktober. Dengan harga emas spot dunia di Rp2,145 juta per gram dan emas Antam di Rp2,286 juta per gram, pasar tampaknya menunggu katalis baru dari data ekonomi global.

Sementara crypto kembali mencuri perhatian dengan reli altcoin dan peningkatan volume perdagangan, emas masih menjadi instrumen utama bagi investor yang mengutamakan stabilitas nilai. Bagi investor Indonesia, diversifikasi portofolio antara emas fisik, emas digital, dan cryptocurrency bisa menjadi strategi yang paling rasional menghadapi volatilitas pasar menjelang akhir tahun.

Baca Juga: Bisakah Hidup Hanya dari Crypto? Ini 3 Sumber Penghasilan & Tantangan yang Perlu Kamu Tahu

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.

Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Intifanny
Penulis
Intifanny
Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->