
Jakarta, Pintu News – Data terbaru menunjukkan bahwa stablecoin menjadi salah satu bagian penting dalam perkembangan teknologi pembayaran digital. Prediksi dari Transak menyoroti bahwa integrasi diam-diam lewat white-label API dapat mempercepat adopsi global tanpa harus menampilkan elemen crypto secara eksplisit.
Dengan regulasi yang mendukung dan minat institusi yang meningkat, stablecoin bisa jadi akan mendominasi transaksi digital — bahkan sebelum pengguna menyadarinya.
Sami Start, CEO dan salah satu pendiri Transak, mengungkapkan bahwa gelombang baru adopsi stablecoin kemungkinan akan terasa “tidak terlihat” oleh pengguna. Hal ini disebabkan karena stablecoin akan semakin sering digunakan di balik layar, terintegrasi ke dalam aplikasi finansial sehari-hari.
Menurut wawancara yang dimuat Decrypt pada 10 November 2025, Transak kini fokus pada penyediaan API modular sebagai produk white-label bagi perusahaan besar. Pengguna akhir tidak akan sadar bahwa mereka menggunakan stablecoin saat bertransaksi karena prosesnya sudah terintegrasi langsung di aplikasi.
Baca Juga: Market Crash? Ini 5 Crypto yang Diprediksi Meledak Karena Aktivitas Whale di Futures Market

Transak kini memposisikan dirinya bukan sebagai merek yang menonjol, tapi sebagai infrastruktur keuangan di balik layar. Dalam skema ini, aplikasi besar seperti PayPal atau Venmo bisa menggunakan layanan Transak tanpa menampilkan logo perusahaan, sehingga pengalaman pengguna tetap sederhana.
Sami Start menyebut bahwa dengan membuka produk mereka untuk fleksibilitas integrasi, pasar yang dapat dijangkau menjadi jauh lebih besar. Proses ini dikenal sebagai “stablecoin sandwich”, di mana pengguna bisa membeli stablecoin di satu wilayah dan menukarkannya kembali menjadi uang tunai di wilayah lain.
Lonjakan ketertarikan pada stablecoin didorong oleh regulasi seperti GENIUS Act yang telah disahkan di Amerika Serikat. UU ini memberikan legitimasi hukum bagi penerbitan stablecoin seperti USDC dan PYUSD, dan membuka pintu masuk bagi institusi besar seperti Bank of America dan Citigroup.
Menurut Decrypt, ketertarikan institusional ini menandakan bahwa adopsi stablecoin tidak hanya datang dari kalangan pengguna ritel, tapi juga korporasi dan bank besar yang melihat potensi return dari aset yang mendukung stablecoin, seperti surat utang negara AS.

Stablecoin seperti USDC dan Tether memberikan keuntungan tidak langsung bagi penerbit maupun perusahaan yang mengelolanya. Coinbase, misalnya, melaporkan pendapatan sebesar USD 355 juta (sekitar Rp5,9 triliun) dari pengelolaan USDC selama kuartal ketiga 2025.
Pemasukan ini berasal dari hasil investasi atas aset pendukung stablecoin, seperti kas dan surat utang jangka pendek. Maka, tidak mengherankan jika perusahaan teknologi besar mulai memperhatikan potensi stablecoin sebagai sumber pendapatan baru yang relatif rendah risiko.
Transak memprediksi bahwa banyak pengguna di masa depan tidak akan menyadari bahwa mereka sedang berinteraksi dengan stablecoin. Contohnya, di aplikasi Venmo, saldo stablecoin PYUSD saat ini tampil di bagian khusus “crypto”, terpisah dari saldo uang tunai.
Namun menurut Sami Start, perbedaan ini akan semakin kabur di masa depan seiring aplikasi menyederhanakan tampilan dan fungsi dompet digital. Seperti halnya layanan berbasis blockchain yang digunakan oleh DMV California tanpa menyebut nama jaringan Avalanche, adopsi teknologi crypto bisa terjadi tanpa terlihat.
Baca Juga: 3 Memecoin yang Mulai Dilirik Whale di Futures Market per November 2025
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. Cek harga bitcoin hari ini, harga solana hari ini, pepe coin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: