Perjalanan Bitcoin sebagai salah satu aset crypto terkemuka memang tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, di tahun 2012, tahun ketiga sejak Bitcoin secara resmi diluncurkan pada 2009, harga Bitcoin (BTC) mulai naik ke level yang lebih tinggi.
Jika pada tahun 2010 harga Bitcoin hanya mampu membeli 2 loyang pizza, lalu bagaimana perkembangan harga Bitcoin (BTC) di tahun 2012? Simak selengkapnya di bawah ini.
Tercatat di laman Statemuse, harga Bitcoin (BTC) per 1 Januari 2012 adalah $4,72 atau setara dengan Rp71.071 ($1 = 15.053).
Dilansir dari laman Forbes (11/10/22), pada tahun 2012, Bitcoin menghabiskan sebagian besar waktunya untuk melakukan konsolidasi, dan secara perlahan tumbuh lebih kuat.
Pada bulan Agustus 2012, harga Bitcoin dilaporkan melonjak melebihi $9 atau setara dengan Rp135.479 ($1 = Rp15.053) untuk pertama kalinya dalam periode 1 tahun. Mengutip dari Ars Technica (19/7/23), kenaikan ini menunjukkan meningkatnya minat masyarakat terhadap mata uang crypto peer-to-peer.
Sebelumnya, pada bulan Juli 2012, merupakan peringatan satu tahun meledaknya gelembung Bitcoin (BTC). Tim Ars Technica mencatat bahwa setelah jatuh selama enam bulan terakhir di tahun 2011, harga Bitcoin mulai stabil di sekitar $5. Lalu, tak lama kemudian, mata uang crypto ini mulai terapresiasi dengan cepat, dengan meningkatnya harga menjadi sekitar $9,20, yang mana telah meningkat 40% dalam sebulan (Juli ke Agustus 2012).
Baca juga: Mantap, Harga Bitcoin Hari Ini Mantul Lagi, Berhasil Menembus Resistance di $21.408?
Menurut data di atas, volume transaksi Bitcoin telah meningkat secara dramatis sejak bulan April hingga Juli 2012. Pada bulan April, 10.000 transaksi dalam sehari sangatlah jarang. Namun, pada bulan Juli, lebih dari 20.000 transaksi ada di setiap hari secara konsisten.
Tak sampai di situ, penggunaan baru lainnya untuk mata uang Bitcoin juga terus bermunculan di tahun 2012.
Pada bulan November 2012, Bitcoin mengalami āhalvingā pertamanya, sebuah perubahan dalam struktur reward untuk para penambang, di mana mereka menerima setengah dari jumlah bitcoin yang ditambang di blockchain. Menurut laporan Cointelegraph, halving yang dilakukan Bitcoin pertama kali di tahun 2012, mengurangi 50 BTC menjadi 25 BTC.
Lebih lanjut, setiap melakukan halving, Bitcoin dapat mengurangi tingkat inflasi dan, akibatnya, mendorong harga Bitcoin lebih naik. Menurut laporan, Bitcoin melakukan halving pertamanya di akhir tahun 2012, ketika harga BTC berada sekitar $12 setara dengan Rp180.639 ($1 = Rp15.053), satu tahun kemudian, harga Bitcoin naik menjadi hampir $1,000 atau Rp15 juta ($1 = Rp15.053).
Dan pada akhir tahun 2012, Bitcoin ditutup dengan harga $13,50 atau Rp203.039 ($1 = Rp15.053), mengalami lonjakan sebesar 185,68% dalam satu tahun.
Referensi: