Stani Kulechov, founder protokol keuangan terdesentralisasi DEFI" class="news-token" style="display:inline-block" href="/market/defi">(DEFI) Aave, telah menyoroti beberapa hal yang penting yang terjuadi dalam industri DeFi di StarkWare Sessions 2023, yang diadakan di Teater Cameri di Tel Aviv, Israel.
Kira-kira apa saja ya hal-hal penting yang terjadi dalam industri DeFi tersebut? Simak berita lengkapnya berikut ini!
Dilansir dari Cointelegraph, dalam sebuah obrolan hangat yang berjudul “DeFi: Ketahanan dalam Menghadapi Ketidakpastian Global,” Kulechov dan editor pelaksana Cointelegraph Alex Cohen membahas berbagai topik, termasuk risiko DeFi dibandingkan dengan keuangan tradisional (TradFi) dan bagaimana stablecoin dapat mendorong lebih banyak adopsi DeFi.
Menurut Kulechov, ketepatan mengukur risiko dalam DeFi lebih baik daripada produk TradFi, yang mana dapat mendorong adopsi industri ini lebih lanjut. Founder Aave menjelaskan bahwa beroperasi di DeFi akan menjadi lebih murah daripada TradFi karena risikonya dapat diidentifikasi dengan lebih mudah.
“Anda memiliki semua visibilitas ini, Anda benar-benar dapat mengukur risiko dengan lebih tepat yang berarti Anda beroperasi di lingkungan yang seharusnya lebih murah bagi Anda karena risikonya bisa diketahui,” ujar Kulechov, dikutip dari Cointelegraph, Selasa (7/2/2023).
Baca Juga: Dukung Ekosistem Cosmos, Injective Kucurkan Dana $150 Juta Untuk Tingkatkan Adopsi DeFi!
Selain itu, ketika dimintai pendapat mengenai orang yang tidak “melek teknologi” pada industri DeFi, Kulechov menyampaikan bahwa stablecoin dan pembayaran dapat memainkan peran penting. Menurut eksekutif Aave, membangun “payment layer”, yang melibatkan stablecoin, berpotensi menggaet orang biasa ke dalam industri tersebut, yang pada akhirnya memperkenalkan mereka ke dalam DeFi.
Dilansir dari Cointelegraph, Kulechov juga menyampaikan bahwa mendorong kurva inovasi lebih jauh dapat mendobrak lebih banyak adopsi. Namun, eksekutif Aave juga mengakui beberapa permasalahan yang terjadi dalam industri stablecoin, termasuk nilai dalam ekosistem dan jaminan stablecoin terdesentralisasi.
“Masalah saat ini adalah bahwa tidak ada nilai yang cukup dalam ekosistem sehingga Anda hanya memiliki lebih sedikit dukungan dalam stablecoin terdesentralisasi dibandingkan dengan stablecoin terpusat. Dan, saya pikir di situlah kita memiliki masalah besar saat ini,” jelas Kulechov, dikutip dari Cointelegraph, Selasa (7/2/2023).
Baca Juga: Setelah Lakukan Voting Komunitas, Protokol Aave Terapkan V3 Pada Blockchain Ethereum!
Lebih lanjut, founder Aave menambahkan bahwa stablecoin, yang ia gambarkan sebagai aset crypto “yang paling tahan banting”, memiliki jaminan yang berlebih. Ia menyatakan keyakinannya bahwa industri tersebut akan ada untuk waktu yang lama.
“DeFi akan ada untuk waktu yang cukup lama karena ini memecahkan salah satu masalah pertama yang telah dipecahkan oleh blockchain. Dan, ini adalah infrastruktur yang akan digunakan di banyak aplikasi,” tambahnya.
Kulechov juga menyoroti bahwa ada banyak inovasi baru di bidang tersebut, yang mana tidak hanya pada aplikasi finance namu juga aplikasi non-finance.
Referensi: