
Jakarta, Pintu News ā Pergerakan harga Bitcoin belakangan ini kembali ramai diperbincangkan. Meski sempat menyentuh rekor tertinggi di awal 2025, ketidakpastian pasar global dan sinyal on-chain membuat banyak analis memperingatkan bahwa rebound besar tidak bisa dianggap pasti.
Berikut enam poin penting dari analisis terbaru yang bisa membantu memahami mengapa prospek BTC saat ini sedang jadi sorotan ā sekaligus menekankan risiko dan potensi yang ada.
Menurut laporan, BTC sempat mencatat rekor harga tertinggi di kisaran US$109.225 pada Januari 2025.
Nilai tersebut menunjukkan lonjakan signifikan dibanding harga sebelum rally, dan menjadi titik sorotan global dalam komunitas crypto. Data ini menunjukkan bahwa ekspektasi tinggi sempat menumpuk di pasar ā sebuah momen di mana crypto kembali menarik perhatian investor institusi dan ritel.
Baca Juga: 5 Fakta Mengejutkan Tentang Strategy: Miliki 650.000 BTC senilai ± $60 Miliar!

Meski sempat mencetak rekor, BTC mengalami penurunan tajam dalam beberapa bulan berikutnya. Laporan dari platform analitik memuat bahwa selama Q1 2025, harga BTC turun hingga ā12,7% ā menjadikannya koreksi terburuk sejak 2018.
Penurunan ini dikaitkan dengan tekanan makroekonomi, likuidasi posisi leverage besar, dan sentimen risiko global yang meningkat. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun cryptocurrency sering dianggap sebagai aset berpotensi tinggi, tingkat volatilitas dan risiko jangka pendek tetap besar.

Menurut analis veteran, ada kemungkinan BTC kembali menguji level tertinggi ā namun bukan tanpa koreksi terlebih dahulu. Indikator teknikal menunjukkan bahwa sebelum rebound, pasar bisa melewati fase pelemahan lebih lanjut sebagai āpembersihanā dari posisi spekulatif.
Pola chart yang disebut dalam analisis menyiratkan bahwa jika pasar mampu menyerap tekanan jual, maka potensi rebound ke level tertinggi kembali terbuka. Namun, ketidakpastian global dan likuiditas tetap menjadi variabel krusial.
Menurut pengamatan analis, sentimen investor dan likuiditas tetap menjadi metrik penting dalam menentukan arah harga BTC ā terutama di pasar crypto, yang sangat sensitif terhadap arus keluar masuk modal.
Beberapa faktor seperti keputusan suku bunga, adopsi institusional, dan regulasi stablecoin dapat mengubah dinamika pasar dalam waktu singkat. Hal ini membuat prediksi jangka pendek rentan terhadap perubahan eksternal, namun jangka menengah ke panjang tetap menarik bagi sebagian investor.
Beberapa analis menyebut bahwa pasar crypto, termasuk BTC, kini menghadapi periode konsolidasi panjang setelah fase uptrend ekstrem. Ini dianggap sebagai bagian dari siklus alami pasar aset digital.
Dalam skenario ini, harga tidak akan melesat cepat seperti sebelumnya, melainkan bergerak fluktuatif dalam rentang yang lebih stabil. Bagi sebagian pelaku pasar, ini disebut sebagai fase āresetā di mana ekspektasi terlalu tinggi disesuaikan dengan realitas ekonomi makro.
Meski ada banyak risiko dan volatilitas, beberapa analis optimis bahwa Bitcoin akan tetap menjadi aset crypto utama dalam jangka menengah hingga panjang ā terutama jika adopsi institusional meningkat dan regulasi global semakin jelas.
Kondisi ini membuat BTC tetap dipantau sebagai crypto teratas, karena meski fluktuatif, kapitalisasi dan likuiditasnya masih jauh lebih besar dibanding altcoin lain.
Baca Juga: Minggu Penentu: XRP Bersiap Hadapi Lonjakan Besar Desember 2025!
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan informasi terkini seputar dunia crypto dan teknologi blockchain. CekĀ harga Bitcoin hari ini,Ā harga Solana hari ini,Ā Pepe coinĀ dan harga asetĀ cryptoĀ lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalamanĀ trading cryptoĀ yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalamanĀ web tradingĀ dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan untuk memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber yang relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli kripto memiliki risiko dan volatilitas yang tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli Bitcoin dan investasi aset kripto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Penurunan disebabkan oleh kombinasi penjualan keuntungan (āprofit-takingā), likuidasi posisi leverage, serta tekanan makroekonomi dan sentimen risiko global.
Beberapa analis menilai kemungkinan ada rebound ke level tertinggi, tapi kondisi itu bergantung pada stabilitas likuiditas dan sentimen pasar ā dan tidak bisa diambil sebagai kepastian.
Meskipun altcoin bisa menawarkan potensi berbeda, Bitcoin tetap memiliki likuiditas dan kapitalisasi terbesar ā sehingga dianggap sebagai tolok ukur pasar, namun tetap rentan terhadap volatilitas.
Konsolidasi memberi waktu bagi pasar untuk menstabilkan valuasi ā memungkinkan volatilitas turun dan memberi ruang bagi investor jangka panjang untuk mengevaluasi kembali posisi dengan lebih rasional.
Investor harus memantau likuiditas institusional, regulasi global terhadap aset digital, suku bunga global, dan data on-chain untuk memahami momentum riil pasar crypto.
Referensi