
Jakarta, Pintu News – Pasar cryptocurrency kembali mengalami guncangan setelah penurunan tajam yang menghantam Bitcoin , Ethereum , dan aset digital lainnya. Kondisi ini menempatkan Digital Asset Treasury (DAT) — perusahaan yang menyimpan crypto dalam neraca mereka — kembali dalam sorotan.
Valuasi yang dulu berada jauh di atas modified net asset value (mNAV) kini jatuh mendekati atau di bawah titik impas. Situasi ini memunculkan kekhawatiran apakah perusahaan-perusahaan tersebut akan dipaksa menjual crypto demi menjaga kelangsungan operasional.
Penurunan harga crypto diperparah oleh risiko makro seperti potensi pembalikan yen carry trade jika Bank of Japan menaikkan suku bunga. Volatilitas meningkat, likuidasi berantai terjadi, dan posisi short dari lembaga besar memperburuk pelemahan harga.
Perusahaan DAT yang pernah diperdagangkan pada kelipatan 3–10 kali mNAV kini tertekan di sekitar nilai aset bersih mereka. Kondisi ini memunculkan kekhawatiran bahwa treasury bisa terdorong melakukan penjualan besar-besaran.
James Butterfill dari CoinShares menyebut kondisi ini rapuh tetapi bukan tanpa peluang pemulihan. Ia menilai dua skenario mungkin terjadi: penjualan paksa yang memicu tekanan lebih dalam, atau penahanan aset hingga harga pulih. CoinShares cenderung menilai skenario kedua lebih mungkin karena latar makro mulai membaik. Peluang pemotongan suku bunga Desember dapat memperbaiki likuiditas dan memberi ruang bagi rebound harga crypto.
Baca juga: BTC dan ETH Menghijau, Kenapa Market Crypto Naik Hari Ini (8/12/25)?
Pertanyaan utama pasar adalah apakah DAT sedang menuju spiral forced-selling atau justru berada di ambang short squeeze besar. Butterfill menilai peluang short squeeze tetap kuat jika kebijakan moneter global mulai longgar.
Inflasi yang mendingin dan stabilisasi pasar obligasi memperkuat spekulasi bahwa Federal Reserve dapat menurunkan suku bunga pada Desember. Pemangkasan suku bunga dapat melemahkan dolar dan memicu arus masuk modal ke aset cryptocurrency.
Meski demikian, pemulihan hanya akan menguntungkan perusahaan dengan posisi neraca yang kuat. DAT yang mengandalkan akumulasi token tanpa model bisnis pendukung akan tetap rentan terhadap tekanan pasar. Jika pasar berbalik naik, posisi short besar-besaran dapat dipaksa unwind dan mempercepat kenaikan harga. Namun momentum pemulihan tetap bergantung pada disiplin manajemen treasury dan stabilitas kondisi makro.
Baca juga: Ethereum (ETH) di Ambang Keputusan Kritis, Akan Naik atau Turun?
Butterfill menegaskan bahwa pelemahan pasar mengungkap kelemahan struktural di banyak perusahaan treasury crypto. Banyak DAT tidak memiliki bisnis inti yang kuat, terlalu bergantung pada pergerakan harga crypto, dan melakukan akumulasi token tanpa utilitas nyata. Investor kini semakin tidak toleran terhadap risiko seperti dilusi saham, konsentrasi aset ekstrem, dan ketiadaan pendapatan operasional. Praktik-praktik ini melemahkan kredibilitas sektor treasury digital.
Ia memprediksi fase penyaringan alami akan terjadi dalam industri DAT. Perusahaan yang hanya mengandalkan momentum harga kemungkinan tersingkir, sementara perusahaan dengan fundamental kuat akan bertahan.
Model DAT masa depan harus mencerminkan perusahaan global dengan diversifikasi pendapatan dan penggunaan aset digital secara strategis. Jika pasar stabil atau pulih, perusahaan yang mempertahankan aset alih-alih menjualnya bisa mengalami pemulihan signifikan, terutama jika short positions terpaksa ditutup.
Desember 2025 menjadi titik krusial yang dapat menentukan apakah Digital Asset Treasury akan bertahan atau tumbang di tengah tekanan pasar crypto. Kombinasi potensi pemotongan suku bunga, stabilisasi makro, dan manajemen treasury yang disiplin dapat membuka peluang pemulihan.
Namun perusahaan yang tidak memiliki fondasi bisnis kuat tetap berisiko tinggi tersingkir. Keputusan strategis dalam beberapa minggu ke depan dapat membentuk arah industri treasury crypto untuk tahun-tahun mendatang.
Penurunan harga crypto, volatilitas makro, dan serangan short institusional membuat valuasi DAT jatuh mendekati atau di bawah nilai aset bersih.
Spekulasi pemotongan suku bunga dapat memicu pemulihan crypto, sementara ketidakpastian makro bisa memperburuk tekanan jika kondisi memburuk.
Risikonya adalah forced-selling, yaitu penjualan paksa aset crypto untuk menjaga solvabilitas, yang dapat memperdalam koreksi pasar.
Pemulihan harga dan kemungkinan short squeeze dapat memperkuat neraca DAT yang mampu bertahan tanpa menjual aset.
Banyak DAT dinilai lemah karena tidak memiliki model bisnis solid, terlalu bergantung pada pergerakan harga crypto, dan melakukan akumulasi aset tanpa utilitas nyata.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi