
Jakarta, Pintu News – Pasar crypto mengalami tekanan signifikan pada 29 Desember 2025, menjelang pergantian tahun dan awal Januari 2026. Data likuidasi derivatif dalam 24 jam terakhir menunjukkan lonjakan posisi yang terpaksa ditutup akibat pergerakan harga yang tidak menguntungkan.
Total likuidasi harian tercatat cukup besar, mencerminkan tingginya volatilitas pasar cryptocurrency. Kondisi ini menegaskan bahwa fase transisi menuju awal tahun baru masih dibayangi sentimen risk-off dan penyesuaian posisi trader.
Ethereum menjadi aset crypto dengan nilai likuidasi terbesar dalam 24 jam terakhir. Total posisi yang terlikuidasi pada ETH mencapai sekitar US$45,26 juta atau setara dengan kurang lebih Rp759 miliar. Angka ini menunjukkan dominasi ETH dalam aktivitas perdagangan derivatif dan tingginya eksposur leverage di aset tersebut. Tekanan ini sebagian besar berasal dari posisi short yang gagal mengantisipasi pergerakan harga jangka pendek.
Baca juga: Harga Emas Perhiasan Hari Ini, Senin 29 Desember 2025
Tingginya likuidasi pada Ethereum mencerminkan peran ETH sebagai barometer utama pasar cryptocurrency setelah Bitcoin. Pergerakan harga ETH sering kali memicu reaksi berantai pada altcoin lain. Ketika volatilitas meningkat, trader dengan margin tipis menjadi pihak yang paling rentan. Situasi ini kembali menegaskan pentingnya manajemen risiko dalam perdagangan crypto berbasis derivatif.

Bitcoin berada tepat di belakang Ethereum dengan total likuidasi harian sebesar US$44,96 juta atau sekitar Rp754 miliar. Nilai ini menunjukkan bahwa tekanan pasar tidak hanya terjadi pada altcoin, tetapi juga pada aset cryptocurrency terbesar secara kapitalisasi pasar.
Likuidasi BTC didominasi oleh posisi short, sejalan dengan data agregat yang menunjukkan mayoritas kerugian berasal dari arah tersebut. Hal ini mengindikasikan adanya pergerakan harga yang melawan ekspektasi bearish jangka pendek.
Sebagai aset acuan pasar crypto, pergerakan Bitcoin memiliki dampak sistemik. Ketika BTC mengalami lonjakan atau penurunan tajam, likuidasi sering kali meningkat secara simultan di berbagai bursa. Menjelang Januari 2026, kondisi ini mencerminkan pasar yang masih mencari keseimbangan baru. Ketidakpastian makro dan aksi ambil untung akhir tahun turut memperbesar volatilitas.
Solana menempati posisi ketiga dengan nilai likuidasi sebesar US$10,77 juta atau sekitar Rp181 miliar. Meskipun lebih kecil dibandingkan Ethereum dan Bitcoin, angka ini tetap signifikan dalam konteks pasar altcoin. Likuidasi SOL mencerminkan tingginya aktivitas spekulatif di jaringan yang dikenal dengan kecepatan dan biaya transaksi rendah. Volatilitas harga SOL membuatnya menarik, namun juga berisiko bagi trader leverage.
Baca juga: Harga 1 Pi Network (PI) di Indonesia Hari Ini (29/12/25)
Tekanan pada Solana menunjukkan bahwa altcoin dengan ekosistem aktif tidak kebal terhadap koreksi pasar. Pergerakan harga yang cepat sering kali memicu likuidasi beruntun dalam waktu singkat. Bagi pasar cryptocurrency secara keseluruhan, kondisi ini menandakan bahwa sentimen masih rapuh. Investor dan trader perlu mencermati dinamika likuidasi sebagai indikator tekanan jangka pendek.
Secara agregat, total likuidasi pasar crypto dalam 24 jam terakhir mencapai sekitar US$168,22 juta atau setara Rp2,82 triliun. Dari jumlah tersebut, posisi short menyumbang porsi terbesar, menandakan banyak trader yang salah membaca arah pergerakan pasar. Sebanyak puluhan ribu trader tercatat mengalami likuidasi dalam periode ini. Data ini menggambarkan tingginya risiko perdagangan derivatif di tengah volatilitas akhir tahun.
Lonjakan likuidasi sering kali menjadi sinyal pembersihan leverage berlebih di pasar cryptocurrency. Setelah fase ini, pasar biasanya memasuki periode konsolidasi atau pembentukan tren baru. Menjelang Januari 2026, pelaku pasar akan mencermati apakah tekanan ini berlanjut atau justru membuka peluang pemulihan. Likuidasi harian menjadi salah satu indikator penting dalam membaca arah pasar crypto ke depan.
Likuidasi besar pada Ethereum, Bitcoin, dan Solana pada 29 Desember 2025 menegaskan bahwa volatilitas masih mendominasi pasar crypto menjelang awal tahun baru. Tekanan terhadap posisi leverage menunjukkan tingginya ketidakpastian dan sensitivitas pasar terhadap pergerakan harga jangka pendek. Bagi investor dan trader cryptocurrency, kondisi ini menjadi pengingat pentingnya disiplin manajemen risiko. Memasuki Januari 2026, dinamika likuidasi akan tetap menjadi faktor kunci dalam menentukan arah pasar selanjutnya.
Itu dia informasi terkini seputar crypto. Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita crypto terkini seputar project crypto dan teknologi blockchain. Temukan juga panduan belajar crypto dari nol dengan pembahasan lengkap melalui Pintu Academy dan selalu up-to-date dengan pasar crypto terkini seperti harga bitcoin hari ini, harga coin xrp hari ini, dogecoin dan harga aset crypto lainnya lewat Pintu Market.
Nikmati pengalaman trading crypto yang mudah dan aman dengan mengunduh aplikasi kripto Pintu melalui Google Play Store maupun App Store sekarang juga. Dapatkan juga pengalaman web trading dengan berbagai tools trading canggih seperti pro charting, beragam jenis tipe order, hingga portfolio tracker hanya di Pintu Pro.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Pintu mengumpulkan informasi ini dari berbagai sumber relevan dan tidak terpengaruh oleh pihak luar. Sebagai catatan, kinerja masa lalu aset tidak menentukan proyeksi kinerja yang akan datang. Aktivitas jual beli crypto memiliki risiko dan volatilitas tinggi, selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi