Menyusul beberapa negara yang telah mengadopsi CBDC, dilaporkan oleh Bein Crpto (17/2/23), Bank of Japan telah mengumumkan bahwa mereka akan meluncurkan percontohan mata uang digital bank sentral (CBDC, yakni Yen Digital, pada bulan April 2023.
Selama beberapa tahun terakhir, CBDC telah meningkatkan popularitasnya. Popularitasnya ini telah meningkat ke tingkat di mana ekonom skeptis crypto, Nouriel Roubini, percaya bahwa CBDC dapat menantang dominasi dolar Amerika Serikat.
Lalu bagaimana rencana Jepang dan CBDC-nya? Simak hingga akhir!
Dilansir dari Cryptopotato (18/2/23), Uchida Shinichi, Direktur Eksekutif Bank of Japan (BoJ), mengumumkan peluncuran program percontohan Yen Digital pada Pertemuan Kelima Komite Penghubung dan Koordinasi CBDC.
Bank sentral Jepang diketahui mulai bekerja membangun fondasi untuk CBDC dalam Proof of Concept (PoC) Fase 1 pada April 2021. Lalu, BoJ memulai PoC Fase 2 pada April 2022, di mana mereka menguji kelayakan teknis dan kinerja. Akhirnya, setelah pengujian PoC selama 2 fase, bank of Japan telah memutuskan untuk meluncurkan uji coba Yen Digital pada bulan April 2023.
Shinichi mengatakan,
“Tujuan dari program percontohan ini ada dua: pertama, untuk menguji kelayakan teknis yang tidak sepenuhnya tercakup dalam PoC, dan kedua, untuk memanfaatkan keterampilan dan wawasan bisnis swasta dalam hal teknologi dan operasi untuk merancang ekosistem CBDC jika ada kemungkinan implementasi sosial.”
Menurut laporan Bein Crypto, Jepang saat ini tidak menerbitkan CBDC untuk pengecer, tetapi mereka hanya akan menguji penyelesaiannya melalui simulasi transaksi. Sebelumnya, negeri sakura ini melarang stablecoin asing seperti USDC dan USDT, tetapi laporan Bein Crypto memperkirakan larangan ini akan dicabut pada tahun 2023.
Baca juga: Punya Beking Jepang, Laos Makin Pede Rilis CBDC!
Mengutip dari laporan tersebut, negara-negara Asia seperti China dan India telah meluncurkan CBDC mereka. Pada bulan Januari 2023, People’s Bank of China mengatakan bahwa program percontohan untuk Yuan Digital sudah berjalan. Negara tetangga Cina, India, juga telah memulai program percontohan ritel Rupee Digital pada bulan Desember tahun lalu.
Selain Bank of Japan, Reuters (17/2/23) melaporkan bahwa Federal Reserve Amerika Serikat juga telah menjajaki bagaimana mereka dapat meluncurkan Dolar Digital, yang disebut sebagai Fedcoin. Para pemimpin Fed telah mengatakan bahwa peluncuran aset semacam itu akan membutuhkan dukungan dari para pemimpin terpilih.
The Group of 7 (G7) negara maju dilaporkan telah berusaha menyelaraskan diri dalam kemajuan mereka menuju penerbitan CBDC. Pada tahun 2021, kelompok ini sepakat bahwa setiap mata uang digital yang dikeluarkan oleh bank sentral harus “mendukung dan tidak membahayakan” kemampuan bank untuk memenuhi mandatnya dalam stabilitas moneter dan keuangan.
Tak hanya itu, baru-baru ini Arab Saudi juga telah memasukkan peluncuran CBDC sebagai solusi untuk mengurangi ketergantungan Kerajaan Arab Saudi terhadap minyak, mendiversifikasi ekonominya, dan mengembangkan sektor-sektor layanan publik seperti kesehatan, pendidikan, infrastruktur, rekreasi, hingga pariwisata. Penasaran? Baca selengkapnya di Ketergantungan Dengan Minyak, Arab Saudi Siap Luncurkan CBDC Sebagai Solusi?
Tidak mau ketinggalan, Bank of Englan (BoE) dan Departemen Keuangan Inggris dilaporkan tengah mempersiapkan rencana untuk menciptakan mata uang digital atau Pound Digital “Britcoin”, yang menyediakan cara baru untuk membayar tanpa harus menggeser keberadaan uang tunai.
Referensi: