Sebuah postingan blog yang dipublikasikan baru-baru oleh crypto exchange di Amerika Serikat, Coinbase, ungkapkan bahwa sebagian besar biaya pengiriman uang Amerika Serikat untuk transfer internasional tidak setara dengan biaya transaksi menggunakan cryptocurrency.
Disebutkan oleh Coinbase, teknologi crypto bisa bantu hilangkan sebanyak 97% biaya pengiriman uang lintas batas tradisional.
Kok bisa? Simak informasinya seperti dilansir laman Coinbase berikut ini.
Menurut penelitian yang dilakukan Coinbase disebutkan bahwa tingkat biaya rata-rata untuk pengiriman uang lintas batas tradisional di Amerika Serikat tercatat sebesar 6,18% dari jumlah transaksi.
Pembayaran pengiriman uang untuk transaksi internasional tentunya akan jadi jauh lebih mahal karena karena memerlukan biaya pengiriman dan biaya konversi untuk bertukar antar mata uang.
Baca Juga: Survei: 97% Perusahaan Percaya Pembayaran Crypto Akan Berperan Penting di Tahun 2025
Ini artinya pengeluaran tahunan rata-rata orang Amerika kemungkinan mendekati $12 miliar atau setara dengan Rp179 triliun ($1 = Rp14.930) untuk biaya pengiriman uang.
Postingan blog selanjutnya yang dipublikasikan Coinbase menyatakan bahwa waktu transaksi rata-rata untuk pengiriman uang di Amerika Serikat berkisar antara 1 hingga 10 hari.
Sementara transaksi cryptocurrency biasanya hanya perlu memakan waktu sekitar 10 menit.
Jika dibandingkan dengan transaksi pengiriman uang tradisional, transaksi pengiriman uang menggunakan cryptocurrency dinilai cenderung jauh lebih murah.
Menurut Coinbase, rata-rata biaya pengiriman uang menggunakan Bitcoin dan Ether adalah sekitar $0,75 atau setara dengan Rp11.197.
Biaya tersebut berpotensi jauh lebih rendah daripada biaya pengiriman uang tradisional yang menurut Bank Dunia mencapai nilai rata-rata 6,3% dari jumlah transaksi.
Menurut perkiraan Coinbase, mengirim uang melalui BTC dan ETH dinilai 96,7% lebih murah daripada metode pengiriman uang tradisional.
Laporan tersebut pun menjelaskan beberapa kesulitan yang dihadapi oleh lebih dari 1 miliar orang di dunia yang bergantung pada pengiriman uang lintas batas dan bagaimana adopsi cryptocurrency global dapat mengubah lanskap keuangan tradisional.
Berbeda dengan Amerika Serikat, Vietnam alami masalah pengiriman uang karena banyak orang Vietnam memiliki akses terbatas ke berbagai layanan keuangan.
Laporan Bank Dunia mengungkapkan bahwa lebih dari 61% populasi negara itu tinggal di daerah pedesaan yang memiliki keterbatasan akses ke layanan perbankan modern.
Masalah ini kemudian cepat terselesaikan dengan kehadiran cryptocurrency.
Pengiriman uang yang cepat, murah, dan tanpa memerlukan rekening bank membuat Vietnam berhasil menjadi negara dengan adopsi crypto tertinggi di dunia.
Seperti apakah perkembangan adopsi crypto di Vietnam saat ini? Simak informasi selengkapnya mengenai Vietnam Capai Tingkat Adopsi Crypto Tertinggi di Dunia di sini.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: