Bukan rahasia lagi bahwa adopsi mata uang crypto telah menjadi topik hangat di berbagai negara. Namun, menurut CEO Ripple, Brad Garlinghouse, Amerika Serikat justru tertinggal dalam hal adopsi crypto jika dibandingkan dengan negara-negara lain.
Tidak percaya? Simak ulasan menarik ini hingga akhir!
Dilansir dari Cryptopotato, menurut Brad Garlinghouse dalam sebuah wawancara, Amerika Serikat masih belum mampu mengimbangi negara-negara lain dalam hal adopsi crypto.
Beberapa negara seperti Singapura, Swiss, dan Uni Emirat Arab telah lebih jauh mengembangkan regulasi dan infrastruktur yang mendukung industri crypto. Sementara itu, Amerika Serikat masih bergulat dengan peraturan yang tidak jelas dan ketidakpastian hukum yang menghambat inovasi.
Garlinghouse mengatakan,
“Saya pikir kita sedang melihat contoh yang sangat jelas di mana Amerika Serikat jatuh tertinggal. Amerika memiliki banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mengejar ketinggalan.”
Baca juga: Terobosan di Liechtenstein, Perdana Menteri Ingin Warga Bayar Layanan Pemerintah dengan Bitcoin!
Dilansir dari Coinspeaker (6/5/23), Ripple, salah satu perusahaan mata uang crypto yang paling populer, baru-baru ini telah mengumumkan ekspansinya ke Dubai, menurut Chief Executive Officer Brad Garlinghouse.
Pada sebuah konferensi di Dubai, CEO Ripple, Brad Garlinghouse, berbicara tentang potensi pasar crypto di Timur Tengah. Garlinghouse menyebutkan bahwa kawasan ini memiliki potensi besar untuk mempercepat pertumbuhan industri crypto, terutama karena adanya kebijakan yang ramah crypto dan kemajuan teknologi di beberapa negara Timur Tengah.
Lebih lanjut, Garlinghouse mengungkapkan bahwa Ripple telah melihat peningkatan signifikan dalam adopsi teknologi mereka di kawasan tersebut. Hal ini sejalan dengan misi perusahaan untuk mengubah sistem pembayaran internasional dan mempercepat transisi ke era digital.
Dalam konferensi tersebut, Garlinghouse juga mengatakan,
“Seperti yang baru saja saya sampaikan di atas panggung di DubaiFintechSummit, Ripple berkembang di Dubai. Dengan 20% pelanggan kami yang berbasis di MENA dan rezim peraturan yang jelas sedang dikembangkan, tidak mengherankan jika Dubai muncul sebagai pusat keuangan global utama bagi inovasi crypto untuk berkembang.”
Kendati menghadapi tantangan hukum dan peraturan di Amerika Serikat, Ripple dan XRP tetap menjadi pemain penting dalam industri crypto global. Secara singkat, XRP, mata uang crypto yang dikembangkan oleh Ripple, telah menjadi salah satu crypto dengan kapitalisasi pasar terbesar di dunia.
Tidak hanya itu, teknologi Ripple juga digunakan oleh berbagai lembaga keuangan untuk mempercepat dan mempermudah transaksi lintas batas.
Meski demikian, keberhasilan Ripple dan XRP di masa depan akan sangat bergantung pada peraturan yang ada di Amerika Serikat. Jika peraturan menjadi lebih jelas dan konsisten, industri crypto di Amerika Serikat akan semakin berkembang dan Ripple akan memiliki peluang yang lebih baik untuk sukses di pasar global.
Terlepas dari perspektif CEO Ripple, pada April 2023 lalu, Bank Sentral Montenegro mengumumkan bahwa mereka telah bekerja sama dengan Ripple untuk pengembangan strategi dan program percontohan untuk mata uang digital Montenegro dalam bentuk stablecoin.
Cari tahu selengkapnya di Setelah Palau, Ripple Dukung Negara Montenegro Luncurkan Stablecoin Nasional!
Referensi: