Kenya dan Venom Foundation Kolaborasi Bangun Pusat Inovasi Blockchain dan Web3

Updated
May 11, 2023
Gambar Kenya dan Venom Foundation Kolaborasi Bangun Pusat Inovasi Blockchain dan Web3

Baru-baru ini, pemerintah Kenya telah menjalin kerjasama dengan platform blockchain yang berbasis di Abu Dhabi, Venom Foundation, untuk meluncurkan pusat inovasi blockchain dan Web3 di Afrika.

Kolaborasi ini merupakan langkah monumental dalam memajukan inovasi blockchain di sektor-sektor kunci benua tersebut.

Kerjasama Strategis untuk Mendorong Inovasi Blockchain di Afrika

Pada tanggal 10 Mei 2023, sebuah pengumuman menyatakan bahwa kerjasama ini akan berusaha mendorong inovasi blockchain dalam sektor-sektor kunci di benua tersebut, termasuk keuangan, rantai pasokan, pertanian, bisnis, dan perdagangan lintas batas.

Dalam kesepakatan yang terjalin, Venom akan menyediakan alat dan sumber daya untuk mendukung Kenya dan negara-negara Afrika lainnya dalam transformasi digital mereka, termasuk solusi berbasis blockchain untuk manajemen rantai pasokan, pendaftaran tanah, sistem pemungutan suara, dan tokenisasi aset.

“Afrika sudah kaya akan sumber daya alam dan sumber daya manusia,” kata CTO Venom Foundation, Christopher Louis Tsu.

“Dengan membawa teknologi blockchain generasi berikutnya ke benua ini, hal ini akan memberdayakan masyarakat dan membantu tidak hanya Kenya tetapi juga banyak negara Afrika lainnya untuk memanfaatkan aset mereka dan berpartisipasi dalam pasar global yang baru secara kompetitif.”

Baca juga: Operasi Penambangan Crypto dalam Skala Besar Siap Guncang Abu Dhabi!

Pusat Inovasi Blockchain dan Web3: Kolaborasi dan Pertukaran Pengetahuan

Pusat inovasi blockchain dan Web3 yang direncanakan ini akan berfungsi sebagai platform pusat bagi perusahaan teknologi Afrika dan entitas pemerintah, mendorong pertukaran pengetahuan dan kolaborasi antar pemangku kepentingan.

Moses Kuria, Sekretaris Kabinet Kenya untuk Investasi, Perdagangan, dan Industri, mengatakan bahwa kesepakatan ini menunjukkan sikap negara tersebut terhadap teknologi generasi berikutnya.

Lebih lanjut, Kuria mengatakan,

“Kami percaya bahwa pendirian pusat blockchain ini akan menjadi katalisator untuk inovasi-inovasi lebih lanjut di berbagai industri, yang akan memberikan manfaat bagi masyarakat kita, baik secara nasional maupun global.”

Afrika: Titik Panas Inovasi Teknologi

blockchain di afrika
Encyclopedia Britannica

Kenya dan Afrika secara lebih luas terus menjadi titik panas untuk inovasi, termasuk implementasi teknologi blockchain. Benua tersebut menyaksikan peningkatan sebesar 429% dalam kesepakatan blockchain, di mana perusahaan-perusahaan berhasil mengumpulkan $474 juta tahun lalu dari $90 juta pada 2021, menurut data dari CV VC.

Baca juga: Survei Goldman Sachs: 32% Family Office Berinvestasi dalam Aset Digital

Lebih lanjut, data tersebut menambahkan bahwa angka tersebut melebihi rata-rata pendanaan global, yang hanya tumbuh sebesar 4%.

Kolaborasi antara Kenya dan Venom Foundation ini membuka cakrawala baru bagi inovasi dan adopsi teknologi blockchain di Afrika. Tidak hanya itu, hal ini juga mempertegas komitmen kuat Kenya untuk mempercepat perkembangan teknologi digital di negaranya.

Dengan adanya pusat inovasi blockchain dan Web3 ini, Afrika berpotensi menjadi pemain global yang kompetitif dalam ekonomi digital yang semakin berkembang.


Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->