Diguncangan Regulasi SEC, Volume Perdagangan DeFi Melonjak Hingga 41%
Meski menghadapi tekanan regulasi yang ketat dari Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC), volume perdagangan di bursa terdesentralisasi atau DeFi tercatat melonjak tajam.
Menurut data dari DefiLlama dan CoinGecko, volume perdagangan harian di Uniswap, PancakeSwap, dan Curve meningkat pesat setelah SEC mengajukan tuntutan hukum terhadap Binance dan Coinbase. Simak lebih lanjut, yuk!
Lonjakan Volume Perdagangan di Bursa Terdesentralisas
Dilansir dari Decrypt (8/6/23), bursa terdesentralisasi atau DeFi telah melihat lonjakan volume perdagangan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Menurut data DefiLlama, peningkatan volume harian terbesar berasal dari Uniswap. DEX berbasis Ethereum yang populer ini telah mencatat kenaikan transaksi sebesar 41%, sehingga volume 24 jam platform tersebut mencapai $56,37 juta (Rp836 miliar). Minggu ini juga menjadi minggu yang hijau untuk Uniswap, dengan kenaikan 38%, menurut ConGecko.
Sedikit lebih jauh, tetapi juga mencatat keuntungan dua digit untuk volume transaksi harian adalah, PancakeSwap. Meskipun mengalami bulan yang merah, dengan penurunan volume harian hampir 20% sejak Mei 2023, per 8 Juni 2023, PancakeSwap secara signifikan menghapus angka-angka tersebut, dengan peningkatan 17% selama 24 jam terakhir.
Lebih lanjut, protokol peminjaman terdesentralisasi, seperti Aave, Curve Finance, dan Compound, telah mengalami sedikit peningkatan antara 0.3% hingga 2.1% dalam beberapa hari terakhir, menurut DefiLlama.
Baca juga: Meski Digempur Tuntutan SEC, Alamat Aktif Crypto Tahun 2023 Mencapai Rekor Tertinggi
Lonjakan ini sedikit banyak menunjukkan bahwa investor crypto memilih untuk beralih ke DeFi sebagai alternatif untuk bursa crypto terpusat. Pasalnya, lonjakan ini terjadi setelah SEC, regulator pasar keuangan Amerika Serikat, mengajukan tuntutan hukum terhadap dua bursa crypto terbesar, Binance dan Coinbase.
Pengaruh Tuntutan Hukum SEC: DeFi Terlihat Menjadi Pelabuhan Aman
Tidak bisa dipungkiri, tuntutan hukum SEC terhadap Binance dan Coinbase telah mengguncang pasar crypto dan mendorong banyak investor untuk mencari alternatif. Binance dan Coinbase adalah dua bursa crypto terbesar di dunia, dan tuntutan hukum ini telah menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan bursa crypto terpusat.
Sebagai hasilnya, banyak investor telah beralih ke DeFi, yang menawarkan alternatif terdesentralisasi untuk bursa crypto terpusat.
Sedikit informasi, tuntutan hukum SEC menuduh Binance dan Coinbase menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar dan beroperasi sebagai broker sekuritas yang tidak terdaftar. Hal ini telah menimbulkan kekhawatiran yang dapat mengganggu operasi dan menimbulkan risiko bagi investor.
Namun, DeFi, dengan sifatnya yang terdesentralisasi, dapat menawarkan perlindungan terhadap risiko ini. Karena DeFi tidak dioperasikan oleh entitas pusat tunggal, mereka lebih sulit untuk diatur dan, oleh karena itu, lebih tahan terhadap tekanan regulasi. Keunggulan inilah menjadikan DeFi dirasa sebagai pelabuhan yang aman bagi investor yang mencari alternatif untuk bursa crypto terpusat.
Baca juga: Di Tengah Tuntutan SEC, Transaksi Besar Polygon (MATIC) Melonjak 742%
Secara keseluruhan, meski menghadapi tekanan regulasi yang ketat, DeFi telah menunjukkan ketahanan yang luar biasa. Lonjakan volume perdagangan di bursa terdesentralisasi baru-baru ini menunjukkan bahwa DeFi dapat berkembang meski menghadapi tantangan regulasi.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi:
- Cointelegraph. SEC crackdown on Binance and Coinbase surge DeFi trading volumes 444%. Diakses tanggal: 9 Juni 2023
- Decrypt. DeFi Trading Surges as Centralized Exchanges Feel Regulators’ Wrath. Diakses tanggal: 9 Juni 2023
