Dilansir dari Bitcoin News, sebanyak 66% penduduk Afrika yang disurvei mengaku pernah tertarik dengan aset digital seperti Bitcoin, namun sekitar 82% dari responden mengatakan mereka belum pernah memiliki crypto.
Hasil studi survei ini menunjukkan bahwa adopsi crypto lebih signifikan di negara-negara miskin Afrika dibandingkan negara-negara yang lebih sejahtera seperti Kenya dan Afrika Selatan. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Berdasarkan studi oleh Kasi Insights, sebuah perusahaan penelitian asal Kenya, sekitar 82% penduduk Afrika yang disurvei belum pernah memiliki crypto.
Dari 18% sisanya, hanya 8% responden yang mengaku memiliki aset digital seperti Bitcoin. Sebaliknya, sebanyak 66% responden mengatakan pernah tertarik crypto. Namun, hanya 8% yang mengaku memiliki “paparan cukup banyak terhadap crypto.”
Para penulis laporan mencatat bahwa temuan-temuan ini tampaknya mematahkan kepercayaan bahwa penduduk benua Afrika secara luas telah menerima dan mengadopsi crypto. Dalam beberapa kasus, temuan ini juga tampaknya membantah keyakinan populer tentang tingkat adopsi dan negara-negara paling maju dalam crypto di benua Afrika.
Baca Juga: Gak Mau Ketinggalan! Republik Afrika Tengah Bentuk Komite untuk Susun RUU Crypto
Hasil survei, yang dilakukan di 19 negara Afrika, juga tampaknya menunjukkan bahwa dukungan atau dukungan pemerintah diperlukan jika tujuan adopsi massal untuk crypto akan dicapai.
Laporan tersebut juga mendorong peserta pasar crypto untuk mempertimbangkan membangun hubungan dengan otoritas lokal untuk meningkatkan kesadaran dan mempengaruhi regulasi yang menguntungkan.
Mengenai demografi pengguna crypto Afrika, hasil studi menunjukkan bahwa milenial memimpin dengan 60% sementara generasi baby boomer hanya menyumbang 1% dari investor crypto di benua Afrika. Data survei juga menunjukkan bahwa pria menyumbang 54% dari investor Afrika.
Baca Juga: Platform Web3 Ini Luncurkan Produk yang Perluas Adopsi Crypto di Afrika
Saat ditanya mengapa mereka berinvestasi dalam aset digital, sepertiga investor crypto mengatakan mereka melakukannya agar dapat menghasilkan uang dengan cepat.
Sekitar 28% responden mengatakan mereka menjadi investor crypto karena mereka ingin mendiversifikasi portofolio mereka, sementara 17% hanya melakukannya karena mereka tidak ingin melewatkan peluang tersebut.
Munculnya trend investasi crypto di Afrika, khususnya di negara-negara yang kurang berkembang, menunjukkan bagaimana teknologi ini dapat memberikan peluang baru bagi masyarakat. Dengan dukungan yang tepat dari pemerintah dan peningkatan edukasi tentang crypto, kita mungkin akan melihat pertumbuhan lebih lanjut dalam adopsi crypto di benua ini.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca
Referensi: