Bitcoin dan Ethereum Kini Lebih Stabil Dibandingkan Minyak, Apa Faktor Utamanya?

Updated
August 18, 2023
Gambar Bitcoin dan Ethereum Kini Lebih Stabil Dibandingkan Minyak, Apa Faktor Utamanya?

Dalam dunia crypto yang sering kali dikenal dengan fluktuasi harga yang ekstrem, Bitcoin dan Ethereum menunjukkan tanda-tanda stabilitas yang mengejutkan. Menurut data terbaru dari Kaiko, volatilitas kedua cryptocurrency terbesar ini kini bahkan lebih rendah dibandingkan dengan minyak. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Data Menunjukkan Penurunan Volatilitas

data volatilitas crypto vs minyak
Volatilitas harga 90 hari dari Bitcoin, Ethereum, dan minyak. Sumber: Kaiko

Dilansir dari Cointelegraph, data dari firma analitik crypto, Kaiko, menunjukkan bahwa volatilitas 90 hari untuk Bitcoin dan Ethereum mencapai 35% dan 37%, masing-masing. Angka ini membuat keduanya kurang fluktuatif dibandingkan dengan minyak yang memiliki volatilitas sebesar 41%.

Penurunan momentum harga ini terakhir kali terlihat pada tahun 2016. Meskipun Agustus dianggap sebagai bulan yang bullish untuk ekosistem crypto, penurunan fluktuasi harga ini dianggap sebagai tanda bullish oleh banyak pihak.

Baca Juga: Bitcoin vs Emas, Ini Kata Co-Founder Apple

Analisis Teknikal Bitcoin

analisis bitcoin cryptocon
Sumber: Akun Twitter Cryptocon

Seorang analis teknikal Bitcoin yang dikenal dengan nama “CryptoCon” membagikan pengamatan tentang penurunan volatilitas harga Bitcoin dan apa yang biasanya terjadi setelah periode volatilitas rendah.

Analis tersebut mencatat bahwa harga Bitcoin mengalami siklus volatilitas harga yang serupa pada tahun 2020 sebelum pasar bullish meningkat. Namun, mereka juga memperingatkan tentang gerakan sideways dari cryptocurrency teratas ini.

Baca Juga: Heboh, Bitcoin Dinilai Lebih Unggul 10x Dibandingkan Saham JPMorgan! Ini Kata Mike Novogratz!

Dampak Volatilitas Rendah Terhadap Pasar Crypto

Sejarah telah menunjukkan bahwa periode volatilitas rendah dalam pasar crypto seringkali diikuti oleh pergerakan harga yang signifikan. Ini bisa berarti lonjakan harga yang tajam atau penurunan mendalam, tergantung pada berbagai faktor eksternal dan internal pasar.

Analis “CryptoCon” menyoroti bahwa setelah periode volatilitas rendah pada tahun 2020, Bitcoin melihat lonjakan harga yang signifikan. Namun, penting untuk dicatat bahwa setiap siklus pasar memiliki dinamikanya sendiri. Faktor-faktor seperti adopsi global, regulasi, dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi bagaimana pasar bereaksi setelah periode stabilitas.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->