Dalam sebuah kejutan yang mengguncang dunia crypto, komunitas Terra Classic telah memilih untuk menghentikan semua aktivitas pencetakan dan pencetakan ulang TerraUSD Classic (USTC). Keputusan ini diambil dengan harapan untuk memulihkan nilai stablecoin tersebut. Namun, apa sebenarnya yang terjadi dan bagaimana hal ini akan mempengaruhi pasar?
Keputusan untuk menghentikan pencetakan USTC diambil setelah proposal yang diajukan mendapatkan dukungan sebesar 59%. Tujuan utama dari keputusan ini adalah untuk melindungi kepentingan komunitas dan investor eksternal dengan mengurangi pasokan USTC, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada tujuan repeg ke dolar AS.
Baca juga: Terra Luna Classic Mempertimbangkan Kenaikan Setoran untuk Mengatasi Proposal Spam
Pada Mei 2022, USTC terlepas dari peg ke dolar AS, yang menyebabkan Terra mengalami keruntuhan besar-besaran. Ini berdampak pada Luna Classic (LUNC), yang nilainya anjlok hampir 100%, memicu penurunan lebih lanjut di pasar kripto dan mengakibatkan kerugian sekitar $40 miliar dalam kapitalisasi pasar total.
Proposal tersebut juga menekankan bahwa keputusan ini akan memungkinkan bursa crypto utama untuk membakar USTC. Hal ini diharapkan dapat memulihkan kepercayaan pasar dan meningkatkan nilai USTC kembali.
Setelah proposal ini disetujui, harga USTC meningkat sebesar 3,9% menjadi $0,0129, menunjukkan performa positif selama 30 hari terakhir. LUNC juga mengalami kenaikan sebesar 2% dan nilai tukarnya meningkat 8,3% dalam tujuh hari.
Namun, meskipun ada optimisme, kemungkinan untuk sepenuhnya memulihkan nilai USTC masih tipis. Hanya 74,91 miliar LUNC yang telah dibakar, meninggalkan pasokan beredar sebesar 5,82 triliun dan total pasokan 6,84 triliun.
Selain itu, ada kekhawatiran lain yang muncul dari komunitas mengenai peningkatan spam setelah penurunan harga LUNC.
Baca juga: Binance Dukung Upgrade Terbaru Terra Luna Classic, Bagaimana Dampaknya?
Sementara itu, Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) baru-baru ini mengajukan mosi untuk memeriksa mantan CEO Terraform Labs dan otak di balik Terra UST, Do Kwon.
Do Kwon saat ini sedang menjalani hukuman penjara di Montenegro dan akan berada di sana hingga akhir tahun. Namun, nasibnya setelah itu masih belum jelas. Baik AS maupun Korea Selatan berusaha untuk mengekstradisinya, dan dia akan menghadapi tuntutan yang bisa berarti puluhan tahun di balik jeruji besi di kedua negara tersebut.
Mengingat hal di atas, SEC bergerak untuk mencegah terdakwa menggunakan pernyataan dari Kwon dalam putusan ringkasan.
Pada akhirnya, keputusan komunitas Terra Classic untuk menghentikan pencetakan USTC telah membawa banyak perubahan dan spekulasi di pasar crypto.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: