Next Level, Microsoft Cari Pakar Nuklir untuk Mendorong Strategi Energi AI!

Updated
October 2, 2023
Gambar Next Level, Microsoft Cari Pakar Nuklir untuk Mendorong Strategi Energi AI!

Dalam upaya untuk mengembangkan solusi energi berkelanjutan bagi sistem kecerdasan buatan AI" class="news-token" style="display:inline-block" href="/market/ai">(AI) yang membutuhkan daya besar, Microsoft tampaknya meningkatkan upayanya. Perusahaan teknologi raksasa ini baru-baru ini memposting lowongan pekerjaan untuk manajer program utama yang akan memimpin strategi energi nuklir guna mendukung pertumbuhan AI.

Mengapa Energi Nuklir untuk AI?

ai berenergi nuklir
Sumber: NY Post

Model pembelajaran mesin yang kompleks, seperti pembelajaran mendalam (deep learning), dapat mengkonsumsi jumlah energi yang signifikan karena berbagai alasan, termasuk perhitungan yang kompleks dan volume data yang besar.

Baca juga: Microsoft Luncurkan ā€˜Microsoft Copilotā€™ yang Didukung AI: Fitur Baru Windows 11, Gratis Akses!

Sebuah studi menunjukkan bahwa pelatihan satu model AI saja dapat menghasilkan emisi karbon sebanyak lima mobil selama masa hidup mereka. Oleh karena itu, salah satu cara untuk mengurangi konsumsi energi model AI adalah dengan mengembangkan algoritma dan perangkat keras yang lebih efisien, serta menggunakan sumber energi terbarukan untuk pusat data, seperti energi nuklir.

Microsoft Mencari Ahli Energi Nuklir

Beres Kerja Sama dengan Meta, Petinggi Microsoft Yakin Metaverse Punya Masa Depan!
Sumber: CoinDesk

Dalam era teknologi yang berkembang pesat, kebutuhan akan energi yang efisien dan berkelanjutan menjadi semakin penting. Microsoft, menyadari pentingnya hal ini, telah memulai pencarian untuk seorang ahli dalam bidang energi nuklir. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan teknologi AI mereka didukung oleh sumber energi yang tidak hanya efisien, tetapi juga ramah lingkungan.

Kandidat yang dicari oleh Microsoft bukanlah sembarang kandidat. Mereka harus memiliki keahlian mendalam dalam industri nuklir, dengan pengalaman yang mencakup berbagai aspek dari teknologi nuklir, mulai dari desain reaktor hingga regulasi keselamatan.

Selain itu, kandidat juga diharapkan untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang bagaimana teknologi nuklir dapat diintegrasikan dengan infrastruktur teknologi informasi yang ada untuk mendukung kebutuhan energi AI.

Namun, tanggung jawab kandidat tidak berhenti pada energi nuklir saja. Microsoft juga berharap bahwa kandidat yang mereka pilih akan mampu mengeksplorasi dan mengevaluasi teknologi energi alternatif lainnya. Ini mencakup, tetapi tidak terbatas pada, energi matahari, angin, dan hidro.

Baca juga: Mark Zuckerberg Umumkan untuk Mengubah Wajah Metaverse dengan Bantuan AI

Dengan demikian, peran ini tidak hanya fokus pada penerapan teknologi nuklir, tetapi juga pada pencarian solusi energi berkelanjutan yang komprehensif untuk mendukung pertumbuhan AI.

Tantangan dan Kritik Terhadap Energi Nuklir

Meskipun energi nuklir memiliki keuntungan utama dalam menghasilkan emisi karbon nol dan tidak mengeluarkan gas rumah kaca lainnya, beberapa peneliti berpendapat bahwa sumber energi ini bukanlah solusi untuk masalah lingkungan.

Hal ini karena memiliki waktu tunggu yang lama antara perencanaan dan operasi, jejak karbon yang besar, dan risiko meleleh.

Seiring dengan pertumbuhan eksponensial dalam teknologi AI, kebutuhan akan sumber energi yang berkelanjutan menjadi semakin mendesak. Microsoft, dengan langkahnya menuju energi nuklir, menunjukkan komitmennya untuk mencari solusi energi yang ramah lingkungan bagi masa depan AI.

Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.


*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi:

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->