Survei KPMG: 72% CEO Dunia Berinvestasi Besar di AI Meski Risiko Etis Mengintai!

Updated
October 15, 2023
Gambar Survei KPMG: 72% CEO Dunia Berinvestasi Besar di AI Meski Risiko Etis Mengintai!

Laporan terbaru dari firma profesional KPMG menunjukkan bahwa 72% CEO di Amerika Serikat menjadikan investasi pada kecerdasan buatan generatif sebagai prioritas utama. Meski begitu, kekhawatiran etis dan regulasi menjadi tantangan utama yang harus dihadapi. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Investasi AI: Antara Teknologi Baru dan Peningkatan Keterampilan

investasi ai ceo
Sumber: KPMG

Laporan KPMG juga menyoroti pendekatan berbeda yang diambil CEO dalam strategi investasi AI. Sebanyak 57% responden berniat untuk berinvestasi dalam teknologi AI baru, sementara 43% lainnya berfokus pada peningkatan keterampilan tenaga kerja mereka untuk memanfaatkan potensi AI secara efektif. Pendekatan yang beragam ini mencerminkan strategi beragam organisasi dalam mengintegrasikan AI ke dalam operasional mereka.

Banyak CEO yang memiliki pandangan jangka panjang terhadap investasi AI mereka, dengan harapan untuk melihat pengembalian dalam tiga hingga lima tahun. Hanya 23% yang merasa yakin akan mendapatkan hasil dalam jangka waktu yang lebih singkat, yaitu satu hingga tiga tahun setelah berinvestasi dalam teknologi baru atau meningkatkan keterampilan staf mereka. Horison investasi jangka panjang ini menunjukkan bahwa banyak CEO melihat AI sebagai teknologi transformatif dengan potensi dampak besar dan berkelanjutan pada organisasi mereka.

Baca Juga: Survei KPMG: Bitcoin Berpotensi Memberikan Manfaat dalam Framework ESG!

Antusiasme AI dan Tantangan yang Mengiringi

antusiasme ai
Sumber: Coingeek

Beberapa faktor memicu semakin meningkatnya minat CEO terhadap AI generatif. Salah satu pendorong utama adalah kebutuhan akan penghematan biaya dan efisiensi operasional. Alat AI generatif seperti ChatGPT dan Bard mulai dikenal di Amerika korporat, dengan ribuan karyawan mengandalkan mereka untuk menangani tugas-tugas rutin dan berulang.

Namun, meski antusias untuk mengadopsi AI generatif, CEO di Amerika Serikat sangat sadar akan risiko yang terkait dengan integrasinya ke dalam tempat kerja. Kekhawatiran utama di antara CEO berbasis di Amerika Serikat adalah ketiadaan kerangka hukum yang kuat untuk mengatur pengembangan, penggunaan, dan penyebaran sistem AI generatif. Kekurangan regulasi ini telah menimbulkan kekhawatiran etis dan ketidakpastian tentang bagaimana AI digunakan dalam organisasi.

Baca Juga: Survei Global: 92% Responden di Seluruh Dunia Mengerti Pengetahuan Dasar Crypto

Kesimpulan

Laporan KPMG memberikan gambaran tentang pandangan CEO Amerika Serikat terhadap AI generatif di tempat kerja. Meski ada dorongan kuat untuk berinvestasi dalam teknologi AI untuk organisasi mereka, kekhawatiran etis, ketidakpastian regulasi, dan tantangan tenaga kerja potensial tetap menjadi perhatian utama.

Seiring AI terus berkembang, organisasi dan pemerintah perlu bekerja sama untuk mencapai keseimbangan antara inovasi dan adopsi AI yang bertanggung jawab untuk memastikan masa depan kerja yang makmur dan inklusif.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->