Dalam dunia teknologi yang semakin maju, ASEAN, sebuah koalisi dari 10 negara Asia Tenggara, berperan penting dalam mempengaruhi perlombaan semikonduktor global.
Dengan berbagai keunggulan seperti kemampuan manufaktur yang semakin berkembang, tenaga kerja terampil, dan kebijakan pemerintah yang mendukung pertumbuhan, ASEAN menjadi tempat yang menarik bagi investasi dan berpotensi menjadi pusat produksi semikonduktor yang vital. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Saat ini, terjadi masalah besar antara dua negara kuat, China dan AS, yang berkaitan dengan perlombaan semikonduktor global. Isu ini menyebabkan banyak perubahan dan perpecahan dalam cara produksi dan distribusi barang di seluruh dunia, seperti pemindahan kembali proses manufaktur ke negara asal.
Oleh karena itu, negara-negara di seluruh dunia, termasuk beberapa negara di ASEAN seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, berusaha untuk mendapatkan bagian yang lebih besar dalam sektor teknologi ini.
Semikonduktor adalah komponen penting untuk berbagai industri, termasuk kecerdasan buatan AI" class="news-token" style="display:inline-block" href="/market/ai">(AI) dan mobil listrik. Saat melihat siapa yang memimpin pasar, AS adalah pemimpin besar pada tahun 2020, diikuti oleh negara-negara seperti Korea Selatan, Jepang, Uni Eropa, dan Taiwan. Pada tahun 2022, nama-nama besar yang menghasilkan uang di pasar ini termasuk Samsung, Intel, dan beberapa lainnya.
Baca Juga: Terobosan Semikonduktor, China Luncurkan Pabrik Chip Raksasa Berbasis Akselerator Partikel!
Dalam perlombaan global untuk menjadi yang terbaik dalam semikonduktor, ASEAN, sebuah tim negara yang bersama-sama memiliki ekonomi yang sangat kuat, berada dalam posisi yang bagus untuk berperan besar. Mengapa? Karena ASEAN memiliki banyak keunggulan, seperti peningkatan kemampuan manufaktur, tenaga kerja terampil, dan pemerintah yang membuat kebijakan untuk mendukung pertumbuhan. Semua hal ini membuatnya menjadi tempat yang menarik bagi investasi dan berpotensi menjadi kekuatan besar dalam pembuatan semikonduktor.
Ketika rantai pasokan global untuk semikonduktor menjadi kacau, ASEAN, terutama negara-negara seperti Malaysia, Filipina, Singapura, Thailand, dan Vietnam, memperluas pekerjaan mereka di bidang elektronik dan semikonduktor. Untuk sedikit pembicaraan tentang angka: sementara AS dan China mengekspor semikonduktor senilai US$28,4 miliar dan US$220 miliar pada tahun 2022, ekspor ASEAN tidak jauh di belakang dengan lebih dari US$165,3 miliar pada tahun yang sama, lonjakan besar dari US$52,3 miliar pada tahun 2017.
Baca Juga: Komisi Eropa Siap Kaji Kontrol Ekspor Teknologi AI dan Chip Semikonduktor, Bagaimana Dampaknya?
Dunia pembuatan bagian teknologi kecil, yang disebut semikonduktor, sedang mengalami beberapa perubahan. Selama ini, Taiwan telah menjadi pemimpin besar dalam membuat bagian ini, tetapi sekarang, tempat-tempat seperti Malaysia dan Vietnam di Asia Tenggara menjadi titik panas baru untuk pembuatan bagian teknologi kecil ini karena perusahaan teknologi besar dari AS dan Eropa berinvestasi di sana.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: