Hong Kong sedang berada di persimpangan jalan. Pasalnya, mereka sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan mata uang digital sentral mereka sendiri, e-HKD. Namun, meski potensinya besar, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi.
Menurut laporan dari Otoritas Moneter Hong Kong (HKMA), e-HKD bisa memberikan nilai tambah pada ekosistem pembayaran dan memungkinkan jenis transaksi ekonomi baru. Ada tiga area utama di mana e-HKD bisa memberikan nilai tambah: programmability, tokenization, dan atomic settlement.
Baca juga: Regulator Singapura, Jepang, Inggris, dan Swiss Merencanakan Uji Coba Tokenisasi Aset!
Dengan e-HKD, transaksi bisa lebih cepat, lebih efisien, dan lebih inklusif. Meski begitu, ini semua masih dalam tahap penelitian dan evaluasi untuk menentukan aplikasi skala besar dan nyata. Pilot program yang melibatkan 14 pilot dengan 16 perusahaan yang berpartisipasi menunjukkan bahwa e-HKD bisa memberikan nilai tambah ini.
Namun, pilot ini dilakukan dalam skala kecil dan dalam lingkungan yang terkontrol. Ada kemungkinan bahwa gesekan kecil yang teridentifikasi selama pilot bisa menjadi lebih jelas atau bahkan tidak dapat diterima oleh pengguna dalam lingkungan produksi.
Posisi bank Hong Kong tentang mata uang digital sentral ritel (CBDC) tampaknya berada di tengah-tengah debat multinasional. Amerika Serikat belum membuat keputusan besar tentang CBDC, dengan topik ini menjadi isu kontroversial dalam pemilihan presiden; India telah melanjutkan rencana untuk CBDC ritel dan Australia mengatakan CBDC-nya kemungkinan masih beberapa tahun lagi karena masalah yang belum terselesaikan.
Namun, Hong Kong tampaknya berambisi untuk menjadi pusat aset virtual. Mereka telah menerapkan rezim regulasi baru pada Juni dan memberikan lisensi pertama untuk platform perdagangan crypto pada Agustus.
HKMA memulai studi kelayakan yang dikenal sebagai Proyek e-HKD pada 2021 lalu.
Baca juga: China Perkenalkan CBDC dengan Sistem Pembayaran Hong Kong
Peluncuran e-HKD bisa memiliki dampak besar pada sektor perbankan dan layanan keuangan. Namun, HKMA mengatakan bahwa mereka belum sampai pada titik di mana keputusan bisa dibuat untuk meluncurkan e-HKD.
Mereka berencana untuk melanjutkan uji coba dan mengeksplorasi lebih dalam tentang teknologi e-HKD, model bisnisnya, dan peraturan yang berlaku.
Meski potensinya besar, masih ada banyak tantangan yang harus dihadapi sebelum e-HKD bisa diluncurkan. Meski begitu, jika berhasil, hal ini bisa menjadi langkah besar bagi Hong Kong untuk menjadi pusat aset virtual.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: