Laporan terbaru menyoroti JPMorgan Chase, Citibank, dan sistem perbankan AS secara umum yang tiba-tiba menutup akun nasabah setia mereka. Hampir 200 mantan nasabah Chase mengirim keluhan ke New York Times, mengklaim akun mereka ditutup tanpa alasan yang jelas, memicu kekacauan dan kebingungan finansial.
Penutupan akun ini sebagian besar disebabkan oleh proses keamanan birokratis yang dirancang untuk mencegah kejahatan dan menghentikan penipuan, terorisme, pencucian uang, dan perdagangan manusia.
Namun, penutupan ini menempatkan individu dan bisnis yang jujur dalam kesulitan finansial yang serius, dengan bank seringkali membutuhkan waktu berminggu-minggu untuk mengirim saldo akun setelah penutupan.
Baca Juga: Heboh, Bitcoin Dinilai Lebih Unggul 10x Dibandingkan Saham JPMorgan! Ini Kata Mike Novogratz!
Meski penutupan akun mendadak tampaknya meningkat, bank tidak diwajibkan untuk melaporkan detail tentang berapa banyak akun yang ditutup atau seberapa sering mereka melakukan kesalahan.
Di sisi lain, dunia perbankan juga berinteraksi dengan dunia crypto. BlackRock, misalnya, berencana meluncurkan ETF (Exchange Traded Fund) berbasis Ether, yang membuat harga Ether melonjak.
JPMorgan juga menambahkan pembayaran yang dapat diprogram ke JPM Coin mereka. Sebelumnya, klien perlu menetapkan perintah tetap untuk pembayaran yang akan dilakukan pada waktu tertentu; sekarang mereka dapat memprogramnya untuk dimulai ketika kriteria yang relevan terpenuhi.
Dengan penutupan akun mendadak oleh bank-bank besar dan interaksi yang semakin meningkat antara dunia perbankan dan crypto, pertanyaan besar yang muncul adalah bagaimana masa depan hubungan antara kedua sektor ini.
Apakah dunia crypto akan menjadi solusi bagi nasabah yang merasa dikhianati oleh bank mereka? Atau apakah bank akan semakin memperketat aturan mereka untuk melindungi diri dari risiko yang mungkin ditimbulkan oleh crypto?
Situasi ini menunjukkan bahwa dunia perbankan dan crypto sedang berada di persimpangan jalan. Bagaimanapun, satu hal yang pasti adalah bahwa perubahan besar sedang terjadi, dan kamu sebagai nasabah atau investor harus selalu waspada dan siap untuk beradaptasi.
Baca Juga: Survei JPMorgan: 43 Juta Orang Amerika Punya Aset Crypto, Apa Penyebabnya?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.