Arab Saudi melangkah maju dalam dunia teknologi dengan meluncurkan Pusat Penelitian dan Etika Kecerdasan Buatan Internasional di Riyadh. Pengumuman ini dibuat oleh Menteri Kebudayaan Arab Saudi, Pangeran Badr Bin Farhan, dalam Konferensi Umum UNESCO ke-42 di Paris. Simak berita lengkapnya berikut ini!
Pusat ini didedikasikan untuk memajukan praktik etis dalam teknologi canggih dan berperan dalam membentuk kebijakan teknologi untuk kawasan Teluk. Inisiatif negara ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan kerangka hukum dalam bidang AI dan teknologi mutakhir lainnya.
Pusat ini akan beroperasi dengan independensi hukum, keuangan, dan administratif, untuk mendorong pertumbuhan teknologi canggih di Arab Saudi.
Tujuan pusat ini meliputi mendukung perkembangan etika AI, meningkatkan kesadaran tentang AI, merumuskan rekomendasi kebijakan, menciptakan program peningkatan keterampilan teknis, dan memberikan dukungan untuk inisiatif yang terkait dengan AI dan teknologi baru.
Baca Juga: Arab Saudi: Ledakan Ekspor dan Ancaman Terhadap Dolar AS
Sebelumnya tahun ini, Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Arab Saudi (SDAIA) menerbitkan “Prinsip Etika AI,” dengan tujuan mendukung upaya Arab Saudi untuk mencapai visi dan strategi nasionalnya dalam adopsi teknologi AI.
Kerangka kerja Etika AI dibangun berdasarkan tujuh prinsip dan kontrol yang sesuai: Keadilan, Privasi & Keamanan, Kemanusiaan, Manfaat Sosial & Lingkungan, Keandalan & Keselamatan, Transparansi & Penjelasan, dan Akuntabilitas & Tanggung Jawab.
Baca Juga: Arab Saudi dan China Berkolaborasi dalam Sistem AI Berbasis Bahasa Arab
Arab Saudi telah memanfaatkan semua kemampuannya untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan, sejalan dengan upaya global untuk mempromosikan pendidikan, budaya, dan ilmu pengetahuan.
Pangeran Badr menyoroti partisipasi aktif Arab Saudi dalam dewan eksekutif UNESCO dan peluncuran enam proyek perintis melalui Dana Pengembangan Budaya, yang berdampak pada warisan budaya global.
Arab Saudi juga telah mencapai kemajuan signifikan dalam berbagai indikator, mencerminkan komitmennya terhadap kemampuan digital. Pangeran Badr memuji kerjasama yang menghasilkan antara Arab Saudi dan UNESCO, yang telah menghasilkan 42 situs warisan dunia baru selama penyelenggaraan Sesi ke-45 Komite Warisan Dunia.
Dengan peluncuran Pusat Penelitian dan Etika AI Internasional ini, Arab Saudi semakin menunjukkan komitmennya dalam memajukan teknologi dan etika AI. Langkah ini diharapkan dapat mendorong pertumbuhan dan perkembangan teknologi canggih di Arab Saudi dan kawasan Teluk secara umum.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: