Dalam upaya transparansi, dua raksasa crypto, Tether dan Bitfinex, memutuskan untuk tidak menentang permintaan Hukum Kebebasan Informasi (FOIL) yang diajukan oleh sejumlah jurnalis terkemuka di New York. Keputusan ini mengejutkan banyak pihak, mengingat kedua perusahaan sebelumnya dikenal keras dalam melindungi data dan informasi mereka.
Tether dan Bitfinex, dua perusahaan yang berbasis di Hong Kong dan dimiliki oleh iFinex Inc, telah sepakat untuk tidak menentang permintaan FOIL yang diajukan oleh jurnalis seperti Zeke Faux, Shane Shifflett, dan Ada Hui.
Baca juga: Bikin Geger, Tether Diketahui Menyetor $1 Miliar ke Perusahaan Keuangan di Inggris!
Meski mereka menuduh jurnalis tersebut menunjukkan “perilaku tertentu” yang meresahkan, kedua perusahaan ini memilih untuk tidak mengajukan banding. Mereka juga menuduh laporan Faux tentang Tether dan Bitfinex telah “melampaui batas jurnalisme profesional”.
Selain itu, mereka juga menuduh media seperti The Wall Street Journal dan Bloomberg, yang jurnalisnya ikut serta dalam permintaan FOIL ini, telah memberikan laporan yang “berat sebelah dan tidak akurat”.
Meski menyerah pada permintaan FOIL, Tether dan Bitfinex menegaskan bahwa mereka tidak akan merilis dokumen secara terbuka. Mereka berpendapat bahwa pendekatan tersebut tidak sejalan dengan praktik bisnis mereka.
Kedua perusahaan ini juga menyerukan “tinjauan dokumen yang bertanggung jawab” sebelum informasi dirilis ke publik. Mereka berpendapat bahwa upaya mereka untuk transparan tidak berarti “pengungkapan publik tanpa batas dari semua dokumen”.
Meski demikian, mereka tetap berkomitmen untuk terbuka dan berinteraksi dengan jurnalis dan otoritas regulasi, asalkan mereka “mengikuti standar pelaporan etis dan menghormati batas privasi data”.
Baca juga: Bitfinex Kirim $100 Juta ke Tether, Apa yang Terjadi di Balik Transfer Besar Ini?
Tether dan Bitfinex memiliki sejarah panjang kontroversi. Pada Februari 2021, mereka mencapai kesepakatan dengan Jaksa Agung New York (NYAG) untuk membayar denda sebesar $18,5 juta untuk menyelesaikan sengketa hukum selama dua tahun terkait dugaan penggabungan dana klien dan perusahaan sebesar $850 juta.
Sebagai bagian dari penyelesaian, Tether dan Bitfinex diharuskan untuk mengirimkan laporan transparansi triwulanan ke NYAG selama dua tahun.
Keputusan Tether dan Bitfinex untuk tidak menentang permintaan FOIL ini menandai langkah baru dalam upaya mereka untuk transparansi. Meski demikian, masih banyak pertanyaan yang belum terjawab dan publik menunggu untuk melihat bagaimana kedua perusahaan ini akan menavigasi tantangan ini.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: