Uni Eropa baru saja mencapai kesepakatan penting yang akan mengubah tatanan penggunaan kecerdasan buatan AI" class="news-token" style="display:inline-block" href="/market/ai">(AI). Kesepakatan ini mencakup serangkaian aturan transparansi yang harus diikuti oleh model AI seperti ChatGPT sebelum memasuki pasar. Kesepakatan bersejarah ini diharapkan dapat menjadi pelopor dalam pengaturan AI di tingkat supranasional.
Setelah perdebatan intens selama hampir 24 jam pada tanggal 8 Desember 2023, para negosiator dari Parlemen Eropa dan Dewan mencapai kesepakatan sementara mengenai regulasi AI.
Baca juga: Sam Altman Ungkap Rencana Besar untuk Revolusi OpenAI!
Kesepakatan ini mencakup penggunaan AI oleh pemerintah dalam pengawasan biometrik dan aturan transparansi yang harus diikuti oleh sistem AI seperti ChatGPT sebelum masuk ke pasar. Aturan ini menuntut penyediaan dokumen teknis, kepatuhan terhadap hak cipta Uni Eropa, dan berbagi ringkasan konten pelatihan. Uni Eropa bertekad menjadi otoritas supranasional pertama dengan peraturan khusus AI.
Mereka menetapkan bagaimana AI harus digunakan untuk kebaikan bersama sambil melindungi dari risiko yang mungkin timbul. Komisaris Pasar Internal UE, Thierry Breton, menyatakan melalui X (sebelumnya Twitter) bahwa #AIAct bukan hanya sekumpulan aturan, tetapi juga peluncuran bagi startup dan peneliti UE untuk memimpin perlombaan AI global.
AI yang memiliki dampak signifikan dan risiko sistemik harus mengevaluasi dan mengatasi risiko tersebut. Mereka juga harus melakukan pengujian adversarial untuk ketahanan sistem, melaporkan insiden ke Komisi Eropa, memastikan keamanan siber, dan mengungkapkan efisiensi energi. Kesepakatan ini juga menetapkan bahwa pemerintah hanya boleh menggunakan pengawasan biometrik waktu nyata dalam kasus tertentu, seperti kejahatan tertentu atau ancaman serius di ruang publik.
Lebih lanjut, kesepakatan tersebut melarang manipulasi perilaku kognitif, mengumpulkan gambar wajah dari internet atau rekaman CCTV, penilaian sosial, dan sistem biometrik yang menyimpulkan detail pribadi seperti keyakinan dan orientasi.
Konsumen akan memiliki hak untuk mengajukan keluhan dan mendapatkan penjelasan. Denda untuk pelanggaran berkisar antara €7,5 juta ($8,1 juta) atau 1,5% dari omzet hingga €35 juta ($37,7 juta) atau 7% dari omzet global, tergantung pada pelanggaran dan ukuran perusahaan.
Baca juga: Terungkap! Eropa Pimpin Regulasi AI Global, Bagaimana Dampaknya?
Teks yang telah disepakati ini kini harus diadopsi secara formal oleh parlemen dan dewan sebelum menjadi hukum di Uni Eropa. Komite pasar internal dan komite kebebasan sipil parlemen akan memberikan suara pada kesepakatan ini dalam pertemuan mendatang.
Kesepakatan ini diharapkan dapat memberikan arah yang jelas bagi pengembang AI dan memberikan kepastian hukum bagi konsumen dan warga Uni Eropa.
Pada akhirnya, kesepakatan ini menandai babak baru dalam regulasi AI, menempatkan Uni Eropa di garis depan dalam menetapkan standar global. Dengan aturan yang jelas dan denda yang signifikan, Uni Eropa menunjukkan keseriusannya dalam mengatur teknologi yang berpotensi mengubah banyak aspek kehidupan kita.
Kini, dunia menantikan bagaimana aturan ini akan diimplementasikan dan dampaknya terhadap masa depan AI.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: