Dokumen yang sangat ditunggu-tunggu dari pemerintah AS baru-baru ini mengungkapkan program pengawasan ekstensif terhadap bursa crypto Binance.
Pengawasan ini merupakan bagian dari kesepakatan penyelesaian senilai $4,3 miliar dengan Departemen Kehakiman (DoJ) AS dan beberapa agensi lainnya. Binance akan mengalami pemeriksaan intensif setidaknya enam kali dalam tiga tahun ke depan, sebuah langkah yang mengejutkan komunitas hukum crypto.
Sebagai bagian dari komitmen kepatuhan yang ketat, Binance akan dikunjungi oleh satu atau lebih monitor yang akan memastikan kepatuhan mereka. Monitor yang diusulkan oleh Binance namun disetujui oleh agensi terkait akan melakukan tinjauan pertamanya dalam waktu empat bulan setelah penunjukan.
Lima bulan setelah tinjauan, monitor harus mengirimkan laporan pertamanya. Setelah itu, tinjauan dan laporan lanjutan harus diajukan secara berkala dalam kerangka waktu yang serupa.
Baca Juga: Bitcoin Bersiap Melonjak? Simak Pergerakan Pasar Menjelang Data Inflasi AS!
Ini berarti Binance akan diperiksa setidaknya 6 kali selama 3 tahun ke depan. Frekuensi, kedalaman, dan cakupan pengawasan ini telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan hukum crypto.
Jika monitor menemukan adanya potensi atau pelanggaran yang sebenarnya, mereka wajib melaporkannya. Namun, tidak ada persyaratan konkret bagi Binance untuk diberitahu—hanya regulator dan penegak hukum AS yang perlu tahu. Dokumen yang diajukan memberikan berbagai situasi di mana Binance tidak perlu diberitahu tentang potensi pelanggaran.
Temuan tentang potensi pelanggaran akan tetap dirahasiakan dari publik. Hal ini dilakukan untuk mendorong kerjasama dan tidak menghambat penyelidikan pemerintah yang sedang berlangsung atau yang akan datang, sehingga mendukung tujuan pengawasan.
Biaya untuk mematuhi protokol yang dituntut oleh kesepakatan penyelesaian Binance akan sangat besar. Ditambah dengan paparan terhadap pelanggan, bursa crypto ini memiliki tantangan besar dalam beberapa tahun ke depan untuk tetap bertahan. Namun, CEO baru Binance berusaha memutarbalikkan situasi ini sebagai sebuah peluang.
Richard Teng, CEO baru Binance, menganggap kehadiran monitor sebagai hal yang positif. Namun, dalam sebuah acara, Teng menolak untuk mengungkapkan lokasi kantor pusat global Binance yang selama ini menjadi misteri.
Kasus Binance ini menjadi peringatan bagi pelaku industri crypto lainnya tentang pentingnya kepatuhan terhadap regulasi crypto. Dengan pengawasan yang ketat dari pemerintah AS, masa depan Binance dan pelanggannya kini berada di bawah sorotan yang intensif, menandakan era baru dalam pengawasan industri crypto.
Baca Juga: Penurunan Kesulitan Menambang Bitcoin: Sinyal Apa yang Tersembunyi?
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.