Kabar mengejutkan datang dari Venezuela, di mana mata uang digital resmi negara, Petro, diumumkan akan menghentikan operasinya.
Mata uang yang sempat diharapkan menjadi solusi atas sanksi Amerika Serikat ini, kini terhenti di tengah skandal korupsi yang melibatkan pejabat tinggi. Bagaimana kisah Petro yang penuh kontroversi ini berakhir?
Petro, yang diluncurkan pada tahun 2018, dirancang sebagai mata uang digital yang didukung oleh cadangan minyak Venezuela. Namun, mata uang ini gagal mendapatkan penerimaan luas, baik di dalam maupun luar negeri.
Baca juga: Standard Chartered China Membuka Layanan Pertukaran Mata Uang Digital!
Meskipun pemerintah Venezuela, di bawah kepemimpinan Presiden Nicolas Maduro, berupaya mempromosikan Petro, mata uang ini tidak pernah menjadi alat pembayaran yang sah di negara tersebut. Bahkan, bank terbesar di Venezuela, Banco de Venezuela, tidak menerima Petro tanpa perintah presiden.
Petro juga menghadapi tantangan dari parlemen Venezuela dan tidak berhasil menarik minat internasional. Upaya pemerintah untuk memperkenalkan Petro kepada negara-negara anggota Aliansi Bolivarian untuk Rakyat Amerika kita tidak membuahkan hasil.
Selain itu, pada Juni 2020, Amerika Serikat menawarkan hadiah $5 juta untuk penangkapan Joselit Ramirez Camacho, kepala lembaga pengawas crypto Venezuela, yang dituduh terlibat dalam perdagangan narkotika internasional.
Pada Maret 2023, Joselit Ramirez Camacho ditangkap di Venezuela atas tuduhan korupsi dalam industri minyak nasional. Penangkapannya memicu penutupan lembaga yang ia pimpin dan penghentian berbagai operasi pertukaran crypto dan penambangan di negara tersebut.
Skandal ini juga menyebabkan pengunduran diri menteri minyak berpengaruh, Tareck El Aissami, dan penangkapan beberapa pejabat senior regulator crypto Sunacrip. Pemerintah Venezuela kemudian meningkatkan fokusnya pada mata uang digital lain seperti Bitcoin, yang telah populer di kalangan warga Venezuela karena stabilitasnya dibandingkan dengan bolivar yang tidak stabil.
Pengumuman penghentian operasi Petro menandai akhir dari perjalanan mata uang digital yang penuh masalah ini, menyoroti tantangan dalam memperkenalkan mata uang digital yang didukung negara, terutama di ekonomi yang menghadapi inflasi tinggi dan ketidakstabilan politik.
Baca juga: Capek Bergantung Sama Dolar AS, Presiden Venezuela Dukung Crypto?
Penghentian Petro menimbulkan pertanyaan tentang masa depan mata uang digital yang didukung negara di Venezuela dan di seluruh dunia. Meskipun Petro tidak berhasil, eksperimen ini memberikan pelajaran berharga tentang pentingnya transparansi, kepercayaan publik, dan kepatuhan terhadap regulasi internasional dalam peluncuran mata uang digital.
Kini, mata uang digital seperti Bitcoin menjadi fokus utama di Venezuela, menawarkan alternatif bagi warga yang ingin menghindari volatilitas mata uang lokal.
Petro, yang sempat menjadi simbol harapan bagi perekonomian Venezuela, kini menjadi cerita peringatan bagi negara-negara lain yang ingin menciptakan mata uang digital mereka sendiri.
Dengan berakhirnya era Petro, Venezuela dan dunia menatap ke depan, mempertimbangkan masa depan mata uang digital dalam ekonomi global yang terus berubah.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: