Davos 2024: CEO Ripple Antisipasi Gelombang Baru Persetujuan ETF Crypto

Updated
January 18, 2024
Gambar Davos 2024: CEO Ripple Antisipasi Gelombang Baru Persetujuan ETF Crypto

Dunia crypto kembali menjadi sorotan dengan pernyataan CEO Ripple, Brad Garlinghouse, di Forum Ekonomi Dunia di Davos. Ia mengungkapkan ekspektasinya terhadap persetujuan produk investasi crypto baru oleh SEC, serta tantangan yang dihadapi Ripple dalam merencanakan IPO di tengah sikap regulator yang dianggap bermusuhan. Simak berita lengkapnya berikut ini!

ETF Crypto Menjamur di Pasar AS

Brad Garlinghouse, CEO Ripple, memprediksi bahwa persetujuan ETF Bitcoin oleh SEC akan membuka jalan bagi ETF crypto lainnya di tahun 2024. Dalam wawancara dengan CNBC, ia menyatakan keyakinannya bahwa ETF untuk Ethereum (ETH) akan segera mendapatkan lampu hijau.

Garlinghouse mengkritik pendekatan regulasi SEC yang dianggapnya tidak konsisten, dengan mengutip bahwa “definisi kegilaan adalah melakukan hal yang sama berulang kali dan mengharapkan hasil yang berbeda.” Garlinghouse juga menyoroti tekanan yang dialami SEC dari sistem peradilan AS terkait pendekatan regulasinya pada sektor crypto.

“Saya pikir ketua SEC, Gary Gensler, telah menjadi beban politik di Amerika Serikat. Saya berpikir dia tidak bertindak demi kepentingan terbaik warga negara. Dia tidak bertindak demi kepentingan pertumbuhan ekonomi jangka panjang.”

Ia menyebutkan bahwa persetujuan ETF Bitcoin hanya terjadi karena pengadilan AS menilai SEC bertindak sewenang-wenang dalam penerapan hukum. CEO Ripple tersebut berpendapat bahwa akan sangat disayangkan jika setiap ETF harus melalui proses yang sama panjang dan rumitnya.

Baca Juga: Ripple dan FTA Australia: Kolaborasi Potensial yang Mengubah Lanskap Pembayaran!

Ripple Tunda Rencana IPO

ipo ripple
Sumber: Reuters

Dalam konteks yang sama, Garlinghouse mengungkapkan bahwa Ripple tidak menjadikan IPO sebagai prioritas jangka pendek di AS karena sikap SEC yang dianggap “hostil” terhadap industri crypto. Ia mencontohkan kasus Coinbase yang S-1-nya disetujui oleh SEC, namun kemudian dihadapkan pada gugatan hukum.

Ripple, yang telah menghadapi gugatan dari SEC sejak 2020, menunggu penyelesaian kasus tersebut sebelum mempertimbangkan IPO. Garlinghouse juga menyatakan bahwa Ripple telah mengeksplorasi pasar di luar AS untuk IPO, namun rencana tersebut kini tertunda.

Meskipun demikian, Ripple tidak membutuhkan pendanaan tambahan karena telah mengalami cash flow positif selama beberapa tahun terakhir. Hal ini memungkinkan Ripple untuk berinvestasi dalam operasional dan akuisisi eksternal, termasuk pembelian kembali saham senilai $285 juta yang menilai perusahaan sebesar $11 miliar.

Baca Juga: Ripple Buat Gebrakan, Berhasil Masuk ke Daftar Fintech 100 Terbaik Dunia 2023!

Perkembangan Kasus Coinbase vs SEC

Sementara itu, SEC juga menggugat Coinbase dengan tuduhan melanggar hukum sekuritas nasional karena menjual token crypto yang dianggap sebagai sekuritas yang tidak terdaftar.

Coinbase membela diri dengan menyatakan bahwa SEC telah membiarkan perusahaan tersebut melantai di bursa, yang secara implisit menyetujui bisnis inti mereka. Pengadilan federal hari ini diharapkan memberikan kejelasan lebih lanjut mengenai kasus ini, dengan empat kemungkinan hasil yang bisa terjadi.

Kesimpulan

Dinamika antara regulator dan perusahaan crypto seperti Ripple dan Coinbase menunjukkan betapa kompleksnya ekosistem crypto saat ini. Dengan perkembangan terbaru ini, kamu bisa menyaksikan bagaimana perusahaan crypto berusaha menavigasi tantangan regulasi sambil tetap berinovasi dan berkembang di pasar global.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->