Rencana IPO Ripple di AS Dibatalkan, Apa Langkah Selanjutnya?

Updated
January 18, 2024
Gambar Rencana IPO Ripple di AS Dibatalkan, Apa Langkah Selanjutnya?

Dalam perkembangan terbaru yang mengejutkan, CEO Ripple Brad Garlinghouse mengumumkan pembatalan rencana penawaran umum perdana (IPO) di Amerika Serikat. Keputusan ini diambil di tengah tantangan regulasi yang dihadapi perusahaan, dengan Garlinghouse menyebut lingkungan regulasi di AS sebagai “hostil”. Bagaimana nasib Ripple selanjutnya setelah langkah strategis ini?

Regulasi AS: Hambatan untuk Ripple

bitcoin dan ripple
Sumber: Publish0x

Garlinghouse mengungkapkan bahwa Ripple telah mempertimbangkan pasar internasional untuk IPO mereka, namun regulator AS yang dianggap bermusuhan membuat mereka urungkan niat.

Di Forum Ekonomi Dunia di Davos, ia menyatakan bahwa SEC telah menunjukkan sikap yang tidak mendukung terhadap perusahaan crypto seperti Ripple. Ini menjadi salah satu alasan utama mengapa Ripple memilih untuk menunda rencana IPO mereka di AS.

Ripple, yang merupakan perusahaan di balik cryptocurrency XRP, telah berada dalam pertarungan hukum dengan SEC sejak tahun 2020. Garlinghouse menyoroti bahwa Coinbase, meskipun telah mendapatkan persetujuan S-1 dari SEC, tetap menghadapi tuntutan hukum. Hal ini menambah keraguan Ripple untuk melanjutkan proses IPO di AS.

Baca Juga: Ripple Raih Lisensi Operator Aset Digital di Irlandia, Gebrakan Baru di Industri Crypto

Kritik Terhadap SEC dan Masa Depan IPO

CEO Ripple tersebut tidak segan-segan mengkritik SEC, khususnya ketua SEC saat ini, Gary Gensler, yang ia sebut sebagai “liabilitas politik”. Garlinghouse berharap akan ada perubahan kepemimpinan di SEC yang bisa membuka jalan bagi Ripple untuk mempertimbangkan kembali IPO di AS.

Namun, untuk saat ini, IPO bukanlah prioritas utama bagi Ripple. Garlinghouse menegaskan bahwa Ripple tetap membuka opsi untuk IPO di masa depan dan akan mengevaluasi kembali rencana tersebut ketika ada regulator baru di SEC.

Sementara itu, Ripple telah melakukan pembelian kembali saham dari para pemegang sahamnya, dengan total pembelian kembali mencapai $1 miliar. Ini menunjukkan komitmen Ripple untuk memberikan likuiditas kepada para investor jangka panjang.

Baca Juga: Ripple dan FTA Australia: Kolaborasi Potensial yang Mengubah Lanskap Pembayaran!

Strategi Ripple Pasca Pembatalan IPO

Meskipun rencana IPO di AS telah dibatalkan, Ripple tidak tinggal diam. Garlinghouse menekankan pentingnya likuiditas bagi pemegang saham, yang menjadi alasan di balik pembelian kembali saham.

Para investor yang telah mendukung Ripple sejak tahun 2012 kini mendapatkan kesempatan untuk mencairkan investasi mereka. Ripple terus mencari strategi terbaik untuk menghadapi dinamika regulasi crypto yang terus berkembang.

Keputusan untuk menunda IPO dan melakukan pembelian kembali saham menunjukkan langkah hati-hati Ripple dalam menghadapi ketidakpastian regulasi. Komunitas crypto pun menantikan langkah apa yang akan diambil Ripple selanjutnya.

Kesimpulan

Dengan pembatalan rencana IPO di AS, Ripple kini berada di persimpangan jalan. Keputusan ini tidak hanya berdampak pada perusahaan itu sendiri, tetapi juga memberikan sinyal bagi industri crypto secara keseluruhan tentang pentingnya lingkungan regulasi yang mendukung inovasi dan pertumbuhan.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->