Skandal Insider Trading NFT, Mantan Eksekutif OpenSea Membela Diri!

Updated
January 19, 2024
Gambar Skandal Insider Trading NFT, Mantan Eksekutif OpenSea Membela Diri!

Kasus kontroversial yang mengguncang dunia crypto kembali mencuat ke permukaan. Nathaniel Chastain, mantan manajer produk OpenSea, mengajukan banding atas vonis penipuan dan pencucian uang yang diterimanya. Ia berargumen bahwa informasi NFT yang ia gunakan untuk keuntungan pribadi tidak dapat dianggap sebagai ‘properti’ yang dilindungi hukum. Simak berita lengkapnya berikut ini!

Argumen Hukum yang Menggugat

Tim hukum Chastain menantang definisi ‘properti’ dalam kasus ini. Mereka menyatakan bahwa informasi tentang NFT yang akan ditampilkan di OpenSea tidak memiliki nilai komersial bagi perusahaan. Menurut mereka, OpenSea mendapatkan keuntungan dari komisi transaksi NFT, bukan dari ide-ide Chastain tentang NFT mana yang akan ditampilkan.

Tim hukum menambahkan bahwa Chastain seharusnya dibebaskan dari tuduhan karena pemerintah gagal membuktikan bahwa informasi tersebut merupakan ‘properti’ yang dilindungi. Mereka meminta agar vonis Chastain dibatalkan atau diadakan pengadilan baru untuk membahas kasus ini lebih lanjut.

Baca Juga: OpenSea Bersiap untuk OpenSea 2.0 dengan Pemangkasan 50% Tenaga Kerja

Praktik yang Dipertanyakan

skandal opensea
Sumber: PACER

Chastain terbukti membeli 45 NFT sebelum mereka ditampilkan di OpenSea dan menjualnya kembali untuk mendapatkan keuntungan dalam bentuk Ether

ETH

->
. Meskipun tim hukumnya tidak menyangkal bahwa Chastain memanfaatkan informasi tersebut, mereka berpendapat bahwa tindakannya tidak merugikan OpenSea secara finansial.

Penambahan dalam berkas tersebut menyatakan:

“OpenSea mendapatkan keuntungan dari perdagangan yang dilakukan oleh Chastain, karena perusahaan ini memperoleh komisi ketika ia menggunakan platform mereka untuk membeli dan menjual NFT yang ditampilkan.”

Pengacara Chastain mengakui bahwa mungkin ada kesan bahwa tindakannya tidak etis atau merupakan konflik kepentingan. Namun, mereka menekankan bahwa hal itu tidak menjadikan informasi yang digunakan Chastain sebagai ‘properti’ OpenSea.

Mereka berargumen bahwa keputusan Mahkamah Agung tahun 2023 telah menjelaskan bahwa undang-undang penipuan kawat hanya melarang skema yang dirancang untuk mendapatkan hal-hal yang diakui sebagai ‘properti’.

Baca Juga: Skandal Robinhood: Denda Jutaan Dolar Atas ‘Permainan’ Investasi

Reaksi dan Konsekuensi

Setelah kegiatan Chastain terungkap oleh penyelidik crypto pada tahun 2021, OpenSea langsung memecatnya dan mengecam perilakunya. Meskipun OpenSea tidak merasa dirugikan, jaksa memuji vonis tersebut sebagai skema perdagangan aset digital dalam kasus insider trading pertama.

Pengacara Chastain juga menyoroti bahwa hakim kasus asli menemukan kasus ini “aneh, di mana korban tidak merasa menjadi korban,” dan meragukan apakah tuntutan akan diajukan jika tidak melibatkan arena NFT yang “seksi dan baru”. Mereka berharap banding ini akan membawa perspektif baru terhadap definisi ‘properti’ dalam konteks hukum crypto.

Kesimpulan

Kasus Nathaniel Chastain membuka diskusi penting tentang batasan hukum dalam dunia crypto yang terus berkembang. Keputusan pengadilan atas banding ini akan menjadi preseden penting untuk kasus serupa di masa depan dan dapat mengubah cara pandang kita terhadap properti intelektual dalam industri crypto.

Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.

*Disclaimer

Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.

Referensi

Bagikan

Berita Terbaru

Lihat Semua Berita ->