Februari menjadi bulan yang dinantikan para penggemar crypto dengan prediksi yang beragam mengenai pergerakan harga Bitcoin , Solana , dan Bittensor .
Setelah bulan Januari yang penuh dengan volatilitas, para ahli kini mengarahkan pandangan mereka pada apa yang akan terjadi selanjutnya di pasar crypto, mengutip laporan dari BeInCrypto (1/2/24).
Dilansir dari BeInCrypto, Bitcoin, yang sempat mencapai puncak $49.114 pada 11 Januari 2024, mengalami penurunan yang signifikan. Penurunan ini ditandai dengan kegagalan harga untuk bertahan di atas garis tren dukungan yang naik, yang akhirnya memicu tren bearish.
Baca juga: Bitcoin ETF Melonjak Capai $247 Juta, Harga BTC Kembali Dekati $44.000!
Indikator RSI, yang digunakan para trader untuk mengukur momentum dan kondisi overbought atau oversold, menunjukkan penolakan di angka 50, menandakan bahwa bearish masih mendominasi pasar.
Jika penurunan ini terus berlanjut, harga BTC bisa jatuh sekitar 12% ke level dukungan retracement Fibonacci 0.5 di $37.000. Namun, skenario bearish ini bisa terbantahkan jika harga BTC berhasil ditutup di atas $45.100, yang bisa membawa BTC ke puncak baru tahun ini.
Seorang trader mata uang crypto, XForceGlobal dan TheTradingHubb percaya bahwa harga Bitcoin belum selesai terkoreksi. Namun, mereka memprediksi harga tertinggi lainnya sekitar $45.000-$46.000 sebelum pergerakan turun terakhir.
Di sisi lain, Solana, yang mengalami penurunan harga setelah mencapai $126 pada 25 Desember 2023, mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Harga SOL berhasil merebut kembali area $88 dan menembus garis tren resistensi yang menurun.
Kenaikan RSI di atas 50 menambah optimisme bahwa SOL bisa melonjak.
Setelah ditolak di level retracement Fibonacci 0.5 pada 30 Januari 2024, SOL kembali ke garis tren resistensi dan area horizontal $88. Jika area ini bertahan, SOL berpotensi melonjak 30% ke puncak $125.
Baca juga: Aktivitas Jaringan Solana Melonjak, Harga SOL Tembus $100!
Lebih lanjut, analisis teknis pada kerangka waktu 3 hari menunjukkan bahwa TAO telah mengalami kenaikan tajam sejak Mei 2023. Gerakan naik ini menjadi hampir parabolik pada November dan mencapai puncak baru sepanjang masa di $480.
Namun, Teori Gelombang Elliott dan pembacaan RSI menyarankan bahwa puncaknya mungkin sudah dekat.
Jika TAO mencapai puncak, harga bisa jatuh 55% ke dukungan terdekat di $220. Meskipun prediksi ini bearish, perpanjangan gelombang kelima bisa memicu kenaikan 65% ke resistensi berikutnya di $717.
Secara keseluruhan, Februari 2024 diprediksi akan menjadi bulan yang penuh gejolak bagi pasar crypto, dengan beberapa mata uang digital utama menghadapi potensi penurunan sementara yang lain mungkin akan melonjak.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: