Artificial IntelligenceĀ telah menjadi bagian penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Mulai dari rekomendasi film diĀ platform streamingĀ hingga asisten virtual di ponsel pintar, AI telah mengubah cara kita berinteraksi dengan teknologi. Namun, seiring dengan perkembangan AI, muncul pula kekhawatiran tentang potensi penyalahgunaannya. Untuk mengatasi hal ini, Uni Eropa (UE) telah mengambil langkah maju dengan menyetujui regulasi AI pertama di dunia, yang dikenal sebagai AI Act. Simak berita lengkapnya berikut ini!
AI Act merupakan regulasi berbasis risiko yang mengatur penggunaan AI dalam berbagai bidang, termasuk pengawasan biometrik, sistem AI seperti ChatGPT, dan aturan transparansi sebelum memasuki pasar. Regulasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa AI digunakan secara aman dan menghormati hak-hak fundamental manusia.
AI Act telah melalui proses panjang sebelum akhirnya disetujui oleh semua 27 negara anggota UE. Setelah kesepakatan politik tercapai pada bulan Desember 2023, upaya dilakukan untuk mengubah posisi yang disepakati menjadi teks kompromi akhir untuk disetujui oleh anggota parlemen.
Proses ini diakhiri dengan pemungutan suara ācoreperā pada tanggal 2 Februari 2023, yang merupakan pemungutan suara dari perwakilan tetap semua negara anggota.
Baca Juga: California Siapkan Regulasi AI, Bakal Seperti Apa?
Salah satu kekhawatiran utama terkait AI adalah munculnyaĀ deepfake, yaitu video realistis namun palsu yang dibuat oleh algoritma AI yang dilatih pada rekaman daring.
DeepfakeĀ dapat membingungkan masyarakat dan mengaburkan batas antara kebenaran dan fiksi dalam wacana publik. Untuk mengatasi masalah ini, AI Act menetapkan aturan ketat tentang penggunaanĀ deepfakeĀ dan teknologi serupa.
Baca Juga: Polygon Labs Usulkan Protokol DeFi sebagai Infrastruktur Kritis dalam Kerangka Regulasi Baru
Setelah disetujui oleh negara-negara anggota UE, AI Act akan segera menjadi undang-undang. Pemungutan suara oleh komite anggota parlemen UE yang penting akan diadakan pada tanggal 13 Februari 2023, diikuti oleh pemungutan suara Parlemen Eropa pada bulan Maret atau April. AI Act diharapkan mulai berlaku pada tahun 2026, dengan ketentuan khusus yang berlaku lebih awal.
Selain mengatur penggunaan AI, UE juga mengambil langkah untuk mendukung pengembang AI lokal. Komisi Eropa akan mendirikan Kantor AI untuk memantau kepatuhan terhadap sekelompok model dasar berdampak tinggi yang dianggap memiliki risiko sistemik.
Selain itu, UE juga meluncurkan langkah-langkah untuk mendukung pengembang AI lokal, seperti meningkatkan jaringan superkomputer UE untuk pelatihan model AI generatif.
Kesimpulan
AI Act merupakan langkah maju yang signifikan dalam mengatur penggunaan AI. Regulasi ini bertujuan untuk memastikan bahwa AI digunakan secara aman dan menghormati hak-hak fundamental manusia. Dengan AI Act, UE menjadi yang terdepan dalam mengatur AI dan memberikan contoh bagi negara-negara lain di dunia.
Ikuti kami diĀ Google NewsĀ untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputarĀ crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi