Di tengah ekspektasi data inflasi AS yang akan dirilis, harga emas terpantau stabil dengan investor yang menantikan petunjuk lebih lanjut mengenai kemungkinan pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve. Dengan dolar AS yang terus melemah selama sepekan terakhir, permintaan safe-haven telah mendorong harga emas melewati batas $2.040 atau Rp31,9 juta (kurs $1 = Rp15.600), menandai peningkatan lebih dari 1,4% dan mendekati level $2.050. Simak analisa lengkap mengenai harga emas hari ini per 27 Februari 2024!
Pelemahan dolar AS telah memberikan dorongan bagi harga emas, yang terus menunjukkan tren positif meskipun mengalami sedikit penurunan selama akhir pekan. Meskipun suku bunga tinggi dan potensi pemotongan suku bunga yang tertunda, Federal Reserve kemungkinan akan menahan diri dari pemotongan suku bunga dengan adanya data inflasi positif yang dilaporkan bulan lalu.
Namun, hal ini tidak berdampak negatif terhadap emas, yang masih dalam tahap keseimbangan menurut beberapa ahli. Bob Haberkorn, strategis pasar senior di RJO Futures, menyatakan bahwa kenaikan harga emas terutama disebabkan oleh pelemahan dolar AS. “Ini adalah jalan yang halus saat ini di pasar logam mulia, tetapi ada banyak pembelian safe-haven meskipun suku bunga tinggi,” ujarnya.
Baca Juga: Harga Komoditas Hari Ini (27/2/24), Harga Batu Bara dan Nikel Kompak Melonjak!
Selama beberapa bulan terakhir tahun 2023, emas telah mengalami peningkatan nilai yang signifikan, mencapai titik tertinggi sepanjang masa di pertengahan Desember dengan perdagangan di $2.135. Namun, ekspektasi tersebut sedikit terwujud pada dua bulan pertama tahun 2024, meskipun emas masih mempertahankan posisi kuat di atas level $2.000.
Terlepas dari situasi ekonomi yang berlangsung, pelemahan dolar AS telah memungkinkan harga emas untuk melampaui level kunci $2.040. Sebelum akhir pekan, emas telah naik mendekati level $2.050, naik lebih dari 1% selama lima hari terakhir. Trajektori negatif dolar secara keseluruhan telah menjadi positif bagi emas, mendorong permintaan safe-haven.
Baca Juga: 3 Altcoin yang Berpotensi Bull Run di Maret 2024!
Dengan Gubernur Fed Christopher Waller yang menyatakan bahwa pejabat Bank Sentral “tidak terburu-buru” untuk menerapkan pemotongan suku bunga, banyak ahli memprediksi bahwa AS mungkin tidak akan memotong suku bunga hingga Juni, jauh melampaui ekspektasi pemotongan pada Maret sebelumnya.
Dengan data inflasi AS dan kebijakan suku bunga yang akan datang, pasar emas dan dolar AS berada di bawah pengawasan ketat. Bagaimana dinamika ini akan berubah masih harus dilihat, tetapi satu hal yang pasti: emas terus menjadi pilihan safe-haven di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: