Pasar keuangan Indonesia mengalami pasang surut pada perdagangan Kamis (29/2/2024). Investor masih cenderung wait and see menanti rilis data inflasi Indonesia serta data inflasi pengeluaran konsumen Amerika Serikat (AS). IHSG ditutup melemah 0,17% ke posisi 7.316,11, sementara rupiah ditutup melemah 0,19% ke posisi Rp 15.710/US$.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 0,17% ke posisi 7.316,11 pada perdagangan Kamis (29/2/2024). Meskipun demikian, IHSG masih bertahan di level psikologis 7.300.
Baca Juga: Web3 Kehilangan Lebih dari $200 Juta Akibat Peretasan di Awal Tahun 2024, Apa yang Terjadi?
Nilai transaksi IHSG mencapai sekitar Rp 16 triliun, dengan melibatkan 29 miliar saham yang berpindah tangan sebanyak 1,5 juta kali. Sebanyak 239 saham naik, 292 saham terkoreksi, dan 232 saham sideways. Investor asing mencatatkan kembali penjualan bersih (net sell) mencapai Rp 640,29 miliar di seluruh pasar crypto.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup melemah 0,19% ke posisi Rp 15.710/US$ pada perdagangan Kamis (29/2/2024). Pelemahan rupiah terjadi di tengah menguatnya indeks dolar AS yang mencapai 103,76.
Di Asia-Pasifik, sebagian besar mata uang melemah terhadap dolar AS, kecuali won Korea Selatan dan ringgit Malaysia. Ringgit Malaysia menjadi mata uang yang paling kencang penguatannya kemarin yakni sebesar 0,52%.
Inflasi pada Februari 2024 diperkirakan meningkat, baik secara tahunan maupun dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Inflasi Februari 2024 diperkirakan akan mencapai 0,24% secara bulanan (month-to-month/mtm) atau 2,62% secara tahunan (year-on-year/yoy), meningkat dari bulan sebelumnya yang tercatat 0,04% mtm atau 2,57% yoy.
Inflasi pada periode tersebut akan didorong oleh inflasi pada komponen inti dan harga bergejolak (volatile food). Inflasi inti diperkirakan akan mencapai 1,7% yoy, meningkat dari bulan sebelumnya yang sebesar 1,68% yoy.
Pasar keuangan Indonesia diperkirakan akan bergerak fluktuatif pada perdagangan hari ini, Jumat (1/3/2024). Investor akan mencermati data inflasi pengeluaran konsumen AS (PCE) yang akan dirilis hari ini.
Angka tersebut diperkirakan akan menegaskan kembali bahwa inflasi AS masih stabil di bulan Januari, terutama menyusul angka inflasi konsumen yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan tersebut.
Baca Juga: TRON Capai 95 Juta Alamat, Apakah Harga Akan Terpengaruh?
Data tersebut juga muncul setelah pejabat Fed John Williams dan Raphael Bostic mengatakan bank sentral perlu melakukan lebih banyak upaya untuk mencapai inflasi guna memenuhi target bank sebesar 2%.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer:
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.