Perusahaan manufaktur di Amerika Serikat beralih ke Metaverse industri untuk mengatasi tantangan produksi yang kompleks.
Sebuah laporan dari World Economic Forum (WEF) mengungkapkan bahwa 92% eksekutif manufaktur AS sedang menjajaki berbagai cara untuk menerapkan Metaverse ke dalam perusahaan mereka sendiri.
Laporan ini menyoroti bagaimana perusahaan menggunakan teknologi digital twin, memanfaatkan model virtual untuk merepresentasikan objek fisik.
Laporan WEF menggarisbawahi bahwa semakin banyak perusahaan manufaktur di Amerika Serikat yang mengalihkan fokus mereka ke metaverse industri untuk mengatasi tantangan kompleks di seluruh siklus produksi.
Baca juga: Ernest Cline, Penulis Novel Fiksi Ready Player One, Perkenalkan Game Battle Royale Metaverse!
Berdasarkan survei yang dikumpulkan dari 100 perusahaan terbesar di 10 industri, rata-rata setiap eksekutif menyelidiki hingga enam kasus penggunaan yang berbeda. Salah satu faktor yang mendorong minat ini adalah kebutuhan sektor industri untuk “meningkatkan ambisinya” dalam menanggapi dampak pandemi COVID-19.
Hal tersebut telah memaksa perusahaan manufaktur untuk menemukan cara untuk mempercepat siklus produksi sekaligus meningkatkan efisiensi dan efektivitas biaya melalui peramalan prediktif.
Lebih lanjut, laporan tersebut menekankan bagaimana berbagai perusahaan menggunakan teknologi digital twin, memanfaatkan model virtual untuk merepresentasikan objek fisik.
Amazon telah menerapkan platform layanan cloud Nvidia Omniverse untuk menjalankan simulasi guna meningkatkan desain gudang dan stasiun kerja robot. Demikian pula, Mercedes Benz juga menggunakan platform tersebut untuk merancang fasilitas perakitan manufaktur.
Metaverse industri dapat digunakan di seluruh siklus hidup produk, termasuk tahap pra-produksi, produksi, dan pasca-produksi. Secara khusus, tugas-tugas seperti desain produk dan layanan, simulasi proses, desain dan manajemen pabrik, serta pengujian produk dan jaminan kualitas.
Baca juga: Nissan Rayakan Ulang Tahun ke-90 dengan Pengalaman Metaverse ‘Heritage Cars & Safe Drive Studio’
“Meskipun aplikasi kehidupan nyata dari Metaverse konsumen masih terus berkembang, Metaverse industri berada di depan dalam kurva adopsi, selaras dengan masalah aktual dan keharusan bisnis, serta didorong oleh implementasi di lapangan.”
Industri teknologi informasi dan manufaktur kendaraan berada di garis depan sektor metaverse industri. Otomotif, energi, perangkat lunak dan platform, serta kedirgantaraan dan pertahanan saat ini memimpin dalam investasi dan aktivitas metaverse industri.
Namun, beberapa perusahaan ragu untuk terus berinvestasi di Metaverse industri karena munculnya kecerdasan buatan generatif. Meskipun Metaverse meningkatkan efisiensi di sektor tertentu, kekhawatiran telah muncul tentang potensi dampak negatifnya pada industri lain, khususnya sektor seni kreatif.
Penelitian dari Inggris menyimpulkan bahwa perlu merumuskan pendekatan untuk mengatasi penegakan dan tata kelola masalah kekayaan intelektual (IP) di Metaverse.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: