Jakarta, Pintu News – Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) dilaporkan tengah berupaya keras untuk menjatuhkan denda sebesar $2 miliar kepada Ripple Labs. Inti permasalahan ini bermula pada tahun 2013 ketika Ripple diduga melakukan penggalangan dana melalui penjualan XRP tanpa registrasi yang sesuai. Simak berita lengkapnya berikut ini!
SEC mengklaim bahwa Ripple telah mengumpulkan dana melalui penawaran sekuritas yang tidak terdaftar ini di AS dan secara global. SEC menyatakan bahwa perusahaan tersebut telah mendistribusikan miliaran XRP sebagai imbalan atas keuntungan non-finansial, seperti tenaga kerja dan layanan pembuatan pasar. Pendekatan pendanaan yang kontroversial ini telah menempatkan Ripple dalam sorotan regulasi.
Menambah beratnya situasi, para eksekutif Ripple, termasuk tokoh-tokoh terkenal seperti Larsen dan Garlinghouse, dituduh telah mengambil keuntungan pribadi hingga sekitar $600 juta dari penjualan XRP yang tidak terdaftar. Akibatnya, SEC tengah berupaya untuk mendapatkan denda dan hukuman sebesar $2 miliar dari hakim New York dalam kasus yang sedang berlangsung terhadap perusahaan tersebut.
“Tanggapan kami akan diajukan bulan depan, tetapi seperti yang telah kita lihat berulang kali, ini adalah regulator yang memperdagangkan pernyataan yang salah, salah tafsir, dan dirancang untuk menyesatkan. Mereka tetap setia pada bentuknya di sini. Daripada menerapkan hukum dengan setia, SEC tetap bertekad untuk menghukum dan mengintimidasi Ripple – dan industri pada umumnya,” kata Stuart Alderoty, Kepala Penasihat Hukum Ripple.
Tindakan SEC mencerminkan lingkungan peraturan yang ketat yang mengatur mata uang kripto dan komitmen badan tersebut untuk menegakkan undang-undang sekuritas yang ada.
Baca Juga: SEC Batalkan Gugatan DEBT Box, Sementara, Setelah Ancaman Sanksi
Ripple Labs membantah tuduhan SEC dan berencana untuk melawan mosi putusan yang diajukan. Brad Garlinghouse, CEO Ripple Labs, menyatakan bahwa perusahaan tidak akan tinggal diam dan akan terus mengungkap kebenaran tentang SEC.
Stuart Alderoty, Kepala Penasihat Hukum Ripple, menambahkan bahwa perusahaan akan mengajukan tanggapannya terhadap mosi SEC bulan depan. Alderoty menegaskan bahwa SEC telah bertindak tidak adil dan menyesatkan dalam menangani kasus ini.
Baca Juga: Apakah SEC Akan Mengesahkan ETF Bitcoin Spot? Teka-Teki Penantian Pasar!
Kasus Ripple telah menjadi sorotan karena merupakan salah satu kasus terbesar yang dibawa oleh SEC di ruang mata uang kripto. Meskipun SEC sebagian memenangkan kasus tersebut, hakim Torres memberikan pukulan telak kepada regulator tersebut ketika dia memutuskan bahwa XRP yang dijual Ripple di bursa mata uang kripto publik tidak memenuhi definisi hukum sebagai sekuritas.
Torres menolak permintaan SEC untuk mencabut putusan tersebut sementara kasus tersebut sedang berlangsung. Namun, regulator dapat mengajukan banding setelah hakim memutuskan permintaan hukumannya.
Perusahaan kripto lain yang menghadapi tuntutan hukum SEC, termasuk bursa utama Coinbase dan Binance, telah menunjuk pada putusan Torres dalam mendesak hakim lain untuk menolak klaim regulator tersebut.
Sementara SEC menggambarkan sebagian besar mata uang kripto sebagai jenis investasi yang sama yang telah diklasifikasikan sebagai sekuritas selama beberapa dekade, industri tersebut berpendapat bahwa undang-undang sekuritas tidak sesuai dengan aset digital dan menyerukan undang-undang dan peraturan baru.
Kesimpulan
Kasus Ripple Labs vs SEC masih terus berlanjut dan belum ada keputusan akhir yang dikeluarkan. Kedua belah pihak bersikeras pada pendirian mereka masing-masing dan saling menuduh melakukan kesalahan. Keputusan akhir dari kasus ini akan berdampak signifikan terhadap industri mata uang kripto dan regulasi aset digital di masa depan.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi