Jakarta, Pintu News – April ini, harga Bitcoin mengalami penurunan yang cukup signifikan, menimbulkan berbagai spekulasi dan analisis di kalangan investor dan pengamat pasar crypto. Namun, apa sebenarnya yang terjadi di balik layar? Simak analisa lengkapnya berikiut ini!
Data terkini menunjukkan bahwa Bitcoin kini bergerak di sekitar $66.000 setelah mengalami penurunan 5% dalam satu candle jam. Meskipun harga Bitcoin turun 7% di bulan April, pengujian kembali dukungan ini tampaknya memberikan efek yang menyegarkan bagi pasar yang terlalu panas.
Event likuidasi besar-besaran yang terjadi baru-baru ini, dengan total $400 juta untuk Bitcoin dan altcoin, menandakan adanya perubahan signifikan. Akibatnya, tarif pendanaan mulai menunjukkan angka negatif, menandakan penurunan harga dan kebutuhan untuk menghilangkan leverage sebelum penemuan harga yang sebenarnya.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Harga Bitcoin Turun ke Bawah $66.000
Analisis volatilitas, khususnya melalui Band Bollinger pada kerangka waktu harian, menunjukkan fase pra-pecah baru untuk BTC/USD. Band Bollinger yang semakin menyempit mengingatkan pada kondisi pasar sebelum lonjakan harga dari $45.000, menunjukkan potensi pergerakan harga yang signifikan dalam waktu dekat.
Perbandingan dengan bulan Februari menunjukkan bahwa kondisi saat ini mirip dengan periode sebelum lonjakan harga yang signifikan, memberikan harapan bagi investor untuk potensi rebound.
Baca Juga: 5 Peristiwa Penting Crypto di April 2024
Sementara itu, pembacaan Indeks Kekuatan Relatif (RSI) Bitcoin pada kerangka waktu harian kembali ke titik tengah 50. Ini merupakan garis penting selama tren naik, dan pemeliharaannya telah menjadi ciri khas Bitcoin sejak akhir Januari.
Bitcoin memberikan performa terkuatnya ketika RSI berada di atas 70, yang menandakan sinyal “overbought” untuk harga. Kondisi ini menunjukkan bahwa meskipun mengalami penurunan, Bitcoin masih memiliki potensi untuk rebound dan melanjutkan tren bullishnya.
April ini, pasar crypto dikejutkan dengan penurunan harga Bitcoin yang signifikan. Namun, analisis mendalam menunjukkan bahwa ini bisa jadi hanyalah reset sementara sebelum Bitcoin kembali menunjukkan performa bullishnya. Investor disarankan untuk tetap waspada dan memantau indikator kunci seperti RSI dan Band Bollinger untuk memahami arah pasar selanjutnya.
Ikuti kami di Google News untuk mendapatkan berita-berita terbaru seputar crypto. Nyalakan notifikasi agar tidak ketinggalan beritanya.
*Disclaimer
Konten ini bertujuan memperkaya informasi pembaca. Selalu lakukan riset mandiri dan gunakan uang dingin sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli dan investasi aset crypto menjadi tanggung jawab pembaca.
Referensi: